KUTAI TIMUR – Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim), Joni, menaruh harapan besar pada budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan limbah organik sekaligus pendorong ekonomi di sektor pakan ternak. Keyakinan ini diungkapkannya setelah menghadiri Rapat Koordinasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSL) Kutai Timur serta mengunjungi tempat budidaya maggot di Yogyakarta.
“Maggot mudah dibudidayakan dengan bahan baku yang mudah diperoleh. Potensinya besar untuk mendukung usaha pakan ternak,” ungkap Joni.
Maggot, larva lalat yang sering dianggap sebagai hama, sebenarnya memiliki peran penting dalam mengurai materi organik seperti bangkai hewan dan sisa tumbuhan, menjadikannya agen pengurai alami yang efektif.
Selain itu, maggot menghasilkan pupa yang bernilai tinggi sebagai bahan baku pakan ternak. Di Kutai Timur, budidaya maggot sudah dimulai namun masih memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk dapat bersaing dengan daerah lain.
Politikus PPP itu melihat peluang besar bagi masyarakat Kutai Timur untuk mengembangkan usaha pakan ternak dengan memanfaatkan maggot. Ia mendorong pemerintah, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Timur, untuk mendukung pengembangan budidaya maggot dan membuka lapangan pekerjaan baru.
“Usulan aspirasi dari DLH Kutim untuk pengembangan maggot sebagai pakan ternak sudah ada. Semoga segera direalisasikan,” harap Joni.
Baca juga: Ketua Komisi A DPRD Kutai Timur Minta Sejumlah Perda Mandul Direvitalisasi
Budidaya maggot menawarkan solusi terintegrasi untuk pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi di Kutai Timur. Pengolahan limbah organik yang ramah lingkungan dan produksi pakan ternak berkualitas menjadi peluang yang layak dicermati dan dikembangkan.