KUTAI TIMUR – Mendesaknya kebutuhan akan asrama permanen bagi mahasiswa di Kabupaten Kutai Timur mendorong pemerintah setempat untuk segera bertindak. Legislator Kutim, Jimmy, menjadi salah satu suara utama yang mendorong inisiatif ini.
Jimmy memiliki alasan kuat untuk mendorong pembangunan asrama permanen ini. Pengalamannya tinggal di asrama saat pertama kali pindah ke Jakarta memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya fasilitas asrama yang layak dan permanen bagi mahasiswa.
“Pengalaman saya tinggal di asrama memberikan banyak pelajaran berharga. Asrama bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga lingkungan yang mendukung proses belajar dan perkembangan pribadi,” ujar Jimmy saat ditemui media di DPRD Kutim, Senin (8/7/2024).
Ia membandingkan situasi di Kutim dengan daerah lain seperti Makassar dan berbagai kabupaten di Sulawesi, di mana asrama mahasiswa sudah bersifat permanen dan memberikan manfaat signifikan bagi pendidikan. “Di Palopo dan Pinrang, asrama permanen telah membantu banyak mahasiswa mencapai prestasi akademik dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Dalam lima tahun terakhir, Jimmy mencatat bahwa mahasiswa di Kutim sering kali mempertanyakan perkembangan fasilitas asrama. Asrama yang ada saat ini hanya disewa, tidak efisien, dan tidak memenuhi kebutuhan jangka panjang para mahasiswa.
“Mahasiswa Kutim memerlukan fasilitas asrama yang permanen untuk memastikan mereka memiliki tempat tinggal yang stabil dan mendukung pendidikan mereka,” tegas Jimmy.
Asrama permanen, menurut Jimmy, adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi generasi mendatang. Dengan adanya asrama permanen, mahasiswa tidak perlu khawatir tentang masalah tempat tinggal dan dapat fokus sepenuhnya pada pendidikan mereka.
Selain itu, asrama permanen juga dapat menjadi pusat kegiatan mahasiswa, mendorong kolaborasi dan inovasi di kalangan pemuda Kutim. “Asrama permanen akan menjadi rumah kedua bagi mahasiswa, tempat di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang,” katanya.
Jimmy berharap pemerintah daerah segera merespons kebutuhan ini dengan tindakan konkret, mengalokasikan anggaran, dan merencanakan pembangunan asrama permanen yang memadai untuk mahasiswa Kutim. “Kita berharap ini menjadi program pemerintah ke depan. Agar bisa merealisasikannya,” tandasnya.
Dengan dorongan kuat dari legislator seperti Jimmy, diharapkan kebutuhan mendesak in segera mendapatkan perhatian serius dan tindakan nyata dari pemerintah, demi masa depan pendidikan yang lebih baik bagi mahasiswa Kutai Timur. (*)