Maming
BONTANG – Dampak psikologis akibat Covid-19 di lingkup keluarga, khususnya terhadap anak, menjadi perhatian Komisi I DPRD Bontang.
Dalam rapat kerja, Selasa (06/10), Komisi I mengundang Dinas Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang.
“Selama pandemi, banyak anak-anak sulit diatur. Laporan ini sering kami terima. Untuk itu, kami ingin tahu bagaimana sikap DPPKB,” kata anggota Komisi I Maming.
Jika memang mendesak, politikus PDIP itu menyampaikan persoalan ini dapat dijadikan prioritas dalam rencana kegiatan anggaran 2021.
Kasi Pemenuhan Hak Anak DPPKB Trully Tisna mengatakan, dalam hal ini telah dilakukan upaya menyediakan layanan konseling.
“Sebelum dan sesudah adanya covid, kami telah membuka layanan konseling tersebut,” ucapnya.
Selain itu, DPPKB juga bekerjasama dengan Dinkes Bontang terkait data pasien anak terpapar Covid-19 di Kota Taman.
Berdasarkan data, hingga 3 Oktober 2020 terdapat 60 kasus anak bawah umur positif corona. Itu belum termasuk klaster Pupuk Kaltim. (*)