BONTANG – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya menekan angka pengangguran dengan menggelar pelatihan berbasis kompetensi.
Melalui UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Bontang, kegiatan penutupan dan pembukaan program pelatihan dilaksanakan di Aula BLKI Bontang Lestari, Senin (25/11/2024).
Sebanyak 16 peserta berhasil menyelesaikan Program Pelatihan Operator Excavator, sementara Program Mekanik Hidrolik Alat Berat Yunior diikuti oleh 16 peserta dengan tiga di antaranya belum dinyatakan lulus.
Dalam pembukaan program baru, terdapat empat pelatihan yang diresmikan, yakni Hidroponik, Housekeeping, Sosial Media Officer, dan Teknisi AC Residental.
Wali Kota Bontang Basri Rase, melalui Staf Ahli Bidang SDM Asdar Ibrahim, menegaskan pentingnya mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan di dunia kerja.
“Ini adalah wujud dukungan pemerintah untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja. Setelah mendapat pelatihan, peserta diharapkan mampu bersaing dan berbagi pengetahuan dengan masyarakat lainnya,” ujar Asdar.
Kepala Disnakertrans Kalimantan Timur, Muhammad Abduh, mengingatkan pentingnya kombinasi antara keterampilan teknis dan soft skill dalam dunia kerja. Menurutnya, kedua aspek ini menjadi kunci keberhasilan tenaga kerja untuk meraih peluang yang lebih besar.
“Keterampilan menentukan kemampuan teknis seseorang, tetapi soft skill seperti attitude dan komunikasi sangat memengaruhi keberhasilan dalam bekerja,” jelas Abduh.
Kepala UPTD BLKI Bontang, Ismid Rizal, menambahkan bahwa lembaganya telah menghasilkan 37 angkatan pelatihan berbasis kompetensi. Ia menegaskan komitmen BLKI untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dan sesuai kebutuhan industri.
“Peserta yang lulus akan mendapat sertifikat Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). Bagi yang belum lulus, akan diberikan surat keterangan sebagai bukti keikutsertaan,” jelasnya.
Dengan pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja atau bahkan menciptakan peluang wirausaha secara mandiri. Pemerintah terus berkomitmen mendorong pengembangan tenaga kerja agar berdaya saing tinggi di tingkat lokal maupun nasional.
Tidak ada komentar