Percepat Pembangunan Industri, Pemkab Kutim Bahas REPIK

KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melakukan percepatan terkait rencana pembangunan industri. Hal itu dibahas di Seminar Draf Laporan Pendahuluan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (REPIK), yang digelar di Ruang Arau, Kantor Bupati Kutim, Rabu (3/4/2024).

Seminar tersebut, melibatkan Disperindag Kutim dan Layanan Strategis Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (ULS-PPID) Universitas Mulawarman. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengingatkan kekayaan batu bara di wilayah Kutai Timur tidak dapat lagi menjadi tumpuan ekonomi daerah.

“Oleh karenanya, Kutim harus masuk era industri yang sudah kita canangkan di RPJMD dari 2005-2025,” kata Ardiansyah.

Ardiansyah mengaku khawatir sekaligus optimis. Hal yang membuat dia khawatir yakni imbas dari habisnya industri pertambangan batu bara tentu akan banyak menimbulkan masalah yang mengancam kesejahteraan masyarakat.

Namun, ia juga optimis masih banyak industri selain batu bara yang juga memiliki potensi besar menjadi tumpuan ekonomi Kutai Timur kedepan. Lewat seminar itu, Bupati juga meminta kepada perangkat pemerintah dan tim teknis melakukan percepatan pemetaan potensi industri baru di daerah.

“Para camat yang sangat paham dengan kondisi teknis dan wilayahnya bisa bersama-sama dengan tim dari Universitas Mulawarman mampu melihat peluang apa saja yang dapat dikembangkan. Sehingga Kutim memiliki industri yang sangat mumpuni,” harapannya.

Selain itu, orang nomor satu di Kutai Timur itu mengaku terbuka menerima masukan dari berbagai pihak terhadap langkah pemerintah kedepan, terutama gagasan atau rekomendasi terkait perencanaan pembangunan industri di daerah.

“Pemerintah sangat terbuka menerima masukan dari masyarakat, hal itu tentu akan membantu mewujudkan era industri rentan waktu 10 sampai 20 tahun ke depan sebagai Superhub IKN nantinya,” tutupnya.