Kasat Lantas Polres Bontang, Imam Syafii. (Fajri/Memonesia.com)
BONTANG – Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo berencana menghilangkan sistem penilangan Polisi Lalu Lintas (Polantas) terhadap pengendara yang melanggar.
Di bawah kepemimpinannya, penindakan pelanggaran lalu lintas secara konvensional atau tilang di tempat tidak akan ada lagi.
Hal itu diungkapkan Kasat Lantas Polres Bontang, Imam Syafii, Selasa (23/02).
Imam menyebut, sebagai gantinya segala pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna jalan akan direkam oleh tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE).
“Mekanisme ETLE itu untuk mengurangi interaksi dalam proses penilangan,” kata Imam.
Dia menyebut, hal itu berguna untuk menghindari terjadinya penyimpangan saat anggota Polisi melaksanakan proses penilangan.
Nantinya, yang bertugas di lapangan hanya perlu mengatur lalu lintas tanpa melakukan penilangan jika ada pengendara yang melanggar aturan. Sebab para pelanggar tersebut sudah otomatis tertilang dengan ETLE.
Kendati demikian, razia lalu lintas yang biasa dilakukan aparat kepolisian tetap akan berjalan sesuai jadwal. Namun, tilang konvensional akan ditiadakan.
“Operasi zebra dan lainnya tetap dilakukan, tapi tidak kami tilang. Hanya memberikan edukasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Ditanya mengenai penerapan ETLE di Bontang, Imam mengatakan regulasi akan segera dirampungkan tahun ini.
“Kaltim masuk wilayah prioritas. Untuk awal, bulan April Kota Balikpapan akan loancing lebih dulu. Kalau Bontang rencananya Agustus mendatang,” jelasnya.
Lanjut imam, saat ini pihaknya masih merampungkan infrastruktur yang dibutuhkan. Agar ETLE dapat secara efektif digunakan.
“Infrastrukturnya masih dikerjakan. Karena semua berbasis IT, semoga secepatnya selesai,” harapnya. (*/Fajri Sunaryo)
Tidak ada komentar