KUTIM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur Menerima Kunjungan Kerja (Kunker) DPRD Kabupaten Tana Tidung terkait studi tiru bagaimana membangun pusat pemerintahan yang representatif, Senin (5/6/2023).
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Ketua DPRD Kutim Joni bersama Wakil Ketua Asti Mazar dan Arfan menyambut rekan sesama anggota legislatif yang di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Tanah Tidung Jamhari yang hadir bersama beberapa anggota yang sengaja hadir bersama Bupati dan beberapa kepala Perangkat Daerah (PD) dalam lawatan resmi di kabupaten Kutim.
Kedatangan rombongan DPRD Kabupaten Tana Tidung ke Kutai Timur, bertujuan untuk referensi rencana strategis dalam pembangunan pusat pemerintahan di Tana Tidung. Mereka melakukan pertemuan beberapa menit, untuk berdiskusi terkait dengan pembangunan perkantoran kedua daerah.
Ketua DPRD Kutim Joni, mengaku selama kunjungan banyak membicarakan terkait perkembangan ekonomi, sosial, politik, pemerintahan dan kondisi terkini wilayahnya masing-masing, yang di kemas obrolan ringan yang diselingi dengan canda tawa sesama anggota DPRD tersebut.
“Mereka (DPRD Tanah Tidung) mengaku kagum dengan pusat pemerintahan kita (Kutim) dan menjadi inspirasi bagi mereka untuk bisa membangun kawasan yang sama di Tanah Tidung, dan alhamdullilah mereka sedang berproses .Tana Tidung saat ini sedang mempersiapkan pusat pemerintahan. Lahannya pun sudah HPL 400 hektare. Semoga dapat terbangun sesuai harapan,” ujar Joni.
Sementara Ketua DPRD Tana Tidung Jamhari mengaku kagum dengan Kantor DPRD Kutim yang megah.
“Kami kagum dengan gedung DPRD Kutim. Dari 40 anggota DPRD, semua ada ruangan. Ini luar biasa,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku kagum dengan kondisi dan gedung pusat pemerintahan kabupaten Kutim, yang menurutnya sangat representatif, karena seluruh Dinas/Badan pemerintahan berada dalam satu wilayah, sehingga memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Jadi kita tidak perlu jauh-jauh untuk melihat bagaimana membangun pusat pemerintahan, ternyata di sini (Kutim) sudah menerapkan itu, jadi pulang nanti kita kan pelajari bagaiman konsep ini bisa di terapkan disana (Tanah Tidung),” pungkasnya.