Tingkatkan PAD, Yuli Sa’Pang : Perlu Menggali Potensi Wisata di Kutim

Anggota DPRD Kutim Yuli Sa'pang. (Instagram PDI Perjuangan)

KUTIM – Komisi D DPRD Kutai Timur (Kutim) mengungkapkan perlunya penarikan retribusi di sektor pariwisata guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kutim.

Sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Kutim sudah mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan selama masa liburan, terutama Pantai Sekrat yang menjadi favorit setelah pemerintah daerah membangun fasilitas jalan sepanjang 20 kilometer.

Menurut anggota Komisi D DPRD Kutim, Yuli Sa’pang, Kutim saat ini sangat bergantung pada sektor pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa kekayaan alam, terutama batubara, akan habis suatu saat nanti jika terus dieksploitasi, meninggalkan bekas-bekas lubang galian.

Dalam menghadapi pasca-tambang, upaya lain perlu segera dilakukan untuk menjadi penyumbang PAD Kutim, salah satunya adalah sektor pariwisata. “Kita harus dapat menjelajahi sektor lain seperti pariwisata, kita mendorong adanya penarikan retribusi di sana,” ungkap Yuli Sa’pang.

Pariwisata Kutim memiliki potensi yang besar jika dikelola dan dikontrol dengan baik oleh pemerintah daerah. Saat ini, terdapat sekitar 121 destinasi wisata yang telah mendapatkan Surat Keputusan dari Bupati, dan tercatat 230 destinasi lainnya di Dinas Pariwisata Kutim.

Namun, dari ratusan destinasi wisata tersebut, masih banyak yang memerlukan peningkatan sarana dan prasarana, serta akses jalan yang memadai. Meskipun demikian, Yuli Sa’pang meyakini bahwa dengan bantuan anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi, fasilitas pendukung pariwisata Kutim dapat dilengkapi.

“Kita mendapatkan anggaran dari pusat dan provinsi, saya yakin fasilitas pendukung pariwisata Kutim dapat direalisasikan,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata Kutim terus melakukan inovasi dan strategi untuk mengembangkan serta memperkenalkan pariwisata Kutim hingga ke tingkat nasional.

“Masih banyak destinasi wisata lokal yang belum dikenal oleh banyak orang, itu menjadi tugas kita semua, terutama Dinas Pariwisata. Jika destinasi wisata kita semakin dikenal, PAD kita akan bertambah melalui pajak hotel dan restoran,” tandasnya.

Dengan langkah yang tepat dalam mengoptimalkan sektor pariwisata, diharapkan Kabupaten Kutai Timur dapat menggali potensi wisata yang dimiliki dan meningkatkan pemasukan daerah. Tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, pariwisata yang berkembang juga dapat memberikan dampak positif dalam hal pelestarian lingkungan dan pemeliharaan warisan budaya daerah.