Pra-Musrenbang Bontang Utara, Persiapan Musrenbang yang Efektif Mengawal Usulan Warga

MELENGKAPI KEKURANGAN: Pra-Musrenbang Bontang Utara untuk melengkapi kekurangan usulan. Sekaligus mematangkan persiapan agar musrenbang lebih efektif. (Arsyad/Memonesia.com)

BONTANG- Kecamatan Bontang Utara menggelar pra musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), Jumat (05/02). Kegiatan ini dilaksanakan guna melancarkan proses pelaksanaan musrenbang pekan depan.

“Salah satu tujuan pra musrenbang dilaksanakan, agar penyelengraaan musrenbang berlangsung dengan baik dan tertib,” ujar Camat Bontang Utara Sudi Priyanto usai mengikuti kegiatan tersebut.

Bertempat di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Bontang Utara, perwakilan RT dari setiap kelurahan dan instansi terkait turut hadir. Pada saat pelaksanaan musrenbang Senin (10/02) mendatang, diharapkan semua undangan juga hadir.

Tak hanya itu, dengan pra musrenbang, kata Sudi, juga sebagai ajang untuk mengevaluasi dan melengkapi kekurangan usulan apa saja yang dibahas nantinya. Sehingga musrenbang menjadi efektif, bukan hanya sebagai rutinitas belaka yang tentunya memakan waktu cukup lama.

“Supaya nanti tidak banyak lagi dikoreksi. Semua undangan harus hadir, sehingga bisa memberikan gambaran terkait usulan yang disampaikan,” tuturnya.

Diketahui, masing-masing kelurahan memiliki 50 usulan skala prioritas. Ia mengatakan, usulan tersebut didominasi pembangunan fisik yakni 90 persen, sisanya berupa pengadaan.

Dari angka tersebut ada beberapa usulan infrastruktur yang mendominasi, salah satunya usulan penanggulangan bencana banjir, yang terjadi di beberapa kelurahan, seperti Api-Api, Gunung Elai, Bontang Baru, Kelurahan Guntung.

Untuk penanggulangan bencana banjir tersebut dikatakannya ada banyak cara yang bisa dilakukan, tergantung situasi di titik lokasi masing-masing. Misalnya pelebaran drainase maupun pengerukan sentimen endapan.

Ia juga menghimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, dikarenakan sampah tersebut mendominasi terjadinya bencana banjir di Kota Taman.

“Sampah di manapun dibuang ketika terjadi hujan, maka akan hanyut ke selokan dan parit. Itu bisa mengakibatkan banjir karena menghalangi aliran air,” pungkasnya. (Advertorial/Arsyad Mustar)