Ratusan Calon Siswa di Kutai Timur Gagal Masuk Sekolah Negeri: DPRD Tawarkan Solusi Beasiswa
KUTAI TIMUR – Kabar mengejutkan datang dari dunia pendidikan Kutai Timur, di mana sekitar 200 calon siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dilaporkan tidak berhasil masuk sekolah negeri. Situasi ini mendapat perhatian serius dari anggota DPRD, Leni Angriani, yang menganggap masalah ini perlu penanganan segera.
“Menurut laporan yang kami terima, ada sekitar 200 siswa yang tidak lolos seleksi masuk sekolah negeri. Ini merupakan situasi yang sangat memprihatinkan dan harus segera ditangani,” kata Leni Angriani dalam pernyataannya.
Masalah utama yang dihadapi orangtua adalah kekhawatiran terkait beasiswa jika anak mereka harus bersekolah di sekolah swasta. Leni mengungkapkan bahwa ia telah mengangkat isu ini dalam rapat dengan pemerintah dan mendapatkan konfirmasi bahwa sekolah swasta juga berpeluang mendapatkan beasiswa.
“Dalam rapat bersama bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kutim, kami telah mengonfirmasi bahwa sekolah swasta memang dapat menerima beasiswa. Ini merupakan kabar baik bagi siswa yang tidak diterima di sekolah negeri,” jelas Leni, yang merupakan anggota dari Partai Berkarya.
Leni juga menyoroti kekecewaan orangtua yang merasa anak-anak mereka tidak mendapatkan dukungan yang memadai. Namun, ia menegaskan bahwa DPRD Kutim tetap mendorong pemerintah untuk memastikan semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama.
“Kami sedang berupaya agar siswa yang terpaksa bersekolah di swasta juga mendapatkan beasiswa, sama seperti siswa yang diterima di sekolah negeri. Kami tidak menyalahkan Pemkab Kutim karena aturan beasiswa ini berasal dari Pemprov Kaltim,” tambahnya.
Ke depan, Leni berharap semua siswa di Kutai Timur yang melanjutkan pendidikan akan mendapatkan dukungan yang diperlukan, termasuk beasiswa. “Persoalan ini harus segera diatasi karena berhubungan langsung dengan masa depan pendidikan di Kutai Timur,” tegasnya.
Dengan adanya solusi berupa beasiswa untuk sekolah swasta, diharapkan semua siswa di Kutai Timur dapat memperoleh akses pendidikan yang layak, tanpa terhalang oleh keterbatasan fasilitas di sekolah negeri. (*)
Tidak ada komentar