Halal Bihalal IKA UMM Kaltim; Alumni sebagai Agen Perubahan yang Religius dan Humanis

Dok. IKA UMM Kaltim

MEMONESIA.COM – Tingkatkan silaturahmi dan hubungan baik, Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (IKA UMM) wilayah Kalimantan Timur, gelar Halal Bihalal virtual melalui aplikasi Zoom, Minggu (23/5/2021).

Kegiatan diikuti ratusan anggota IKA UMM Kaltim dan perwakilan IKA UMM berbagai daerah di Indonesia. Hadir Rektor UMM Fauzan, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendi, yang juga Rektor UMM periode 2000-2016.

“Meski secara daring, tak mengurangi hikmah Halal Bihalal dan silaturahmi yang kita laksanakan,” ucap Ketua IKA UMM Kaltim, Mariman Darto.

Dijelaskannya, IKA UMM Kaltim mengusung visi menjadikan alumni sebagai agen perubahan di Kaltim yang religius, profesional dan humanis dengan 4 nilai yang diusung, yakni Caring, Sharing, Empowering dan Adaptive.

Nilai tersebut diwujudkan melalui misi mewujudkan kepedulian dan meningkatkan semangat antar alumni, serta memberdayakan sekaligus meningkatkan kemampuan alumni untuk menyesuaikan lingkungan strategis di Kaltim.

“Paling penting, bagaimana kita mampu meningkatkan peran alumni untuk pembangunan SDM dalam mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045, serta visi misi Kaltim 2018-2023, yakni berani untuk Kaltim berdaulat,” tambah Mariman darto.

Rektor UMM Fauzan, menyambut positif seluruh upaya yang dilaksanakan IKA UMM Kaltim untuk pemberdayaan umat sekaligus berperan dalam mendukung pembangunan daerah dan Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi UMM “Dari Muhammadiyah untuk Bangsa”, yang tak hanya diwujudkan dalam misi pendidikan, tapi juga kemanusiaan.

“Dan salah satu agen yang diharapkan mampu mewujudkan misi besar kemanusiaan itu adalah alumni,” ujar Fauzan.

Para alumni diimbau mampu mengambil peran strategsi di segala bidang, serta menjaga martabat kemanusiaan yang diimplementasikan pada berbagai karya. Dirinya juga mendorong alumni UMM di Kaltim terus berbuat dan menjadi problem solver di lingkungan masyarakat.

“Sebab alumni merupakan cerminan dari eksistensi Universitas, untuk memberi kontribusi positif bagi bangsa dan negara,” lanjut Fauzan.

Menko PMK Muhadjir Effendi, berpesan agar seluruh alumni UMM semakin berdaya serta membangun jaringan yang kuat untuk menciptakan solidaritas, sekaligus berbagi manfaat di berbagai sektor demi kemajuan umat dan bangsa. Alumni pun diimbau memberi masukan konkret dan strategis untuk perkembangan UMM, agar universitas semakin berperan dalam memajukan pendidikan anak bangsa.

“Hubungan antara UMM dengan alumni harus berkesinambungan. Jangan sampai ada sekat, karena banyak ilmu yang dimiliki alumni bisa menjadi masukan strategis untuk perkembangan UMM kedepan,” pesan Muhadjir.

Tak ketinggalan, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, turut berbagi pengalaman menjadi bagian dari pergerakan Muhammadiyah sejak muda. Dirinya pernah tercatat sebagai sekretaris Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dari Komisariat MIPA Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

“Kami sangat bangga menjadi bagian dari Muhammadiyah, tak hanya keluarga tapi juga besar di lingkungan Muhammadiyah,” kata Hadi Mulyadi.

Dirinya optimis Muhammadiyah dapat terus meningkatkan peran sebagai pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khusunya di Kaltim. Muhammadiyah dinilai memiliki komitmen kuat dalam membangun pendidikan dan kesatuan bangsa, yang ditunjukkan berbagai kontribusi nyata dalam membina SDM.

Hal itu dilihat dengan berdirinya dua perguruan tinggi baru dari Muhammadiyah, yakni Universitas Muhammadiyah Kaltim dan Universitas Muhammadiyah Berau, disamping lembaga pendidikan lain mulai tingkat dasar hingga menengah.

“Kami juga bercita-cita membangun rumah sakit Muhammadiyah di Kaltim, dan berharap bisa didukung seluruh alumni UMM yang kami yakini memiliki komitmen luar biasa untuk membangun Kaltim dan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Hadi. (*)