Foto drone Gunung Kombeng, Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim)SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperluas pengembangan jalur wisata sejarah sebagai bagian dari strategi melestarikan warisan budaya dan peninggalan arkeologis daerah. Dua kawasan kini menjadi prioritas utama: akses menuju Gunung Kombeng dan jalur lintas Kutim–Berau, yang dinilai memiliki potensi besar sebagai pintu masuk wisata sejarah.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan bahwa Gunung Kombeng selama ini dikenal sebagai salah satu titik yang menyimpan jejak masa lampau penting bagi Kutim. Pernyataan itu ia sampaikan di Lapangan Helipad, Sangatta, Minggu (23/11/2025) malam.
“Gunung Kombeng selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah yang memiliki jejak sejarah penting di Kutim,” ujarnya.
Ardiansyah menjelaskan bahwa kawasan tersebut menyimpan rekam jejak perlintasan masyarakat terdahulu serta potensi temuan antropologis yang masih membutuhkan penelitian lebih dalam. Selain nilai sejarah, panorama alam Gunung Kombeng dianggap ideal untuk dikembangkan sebagai destinasi petualangan berbasis edukasi.

“Namun akses menuju wilayah ini masih memerlukan penataan agar dapat dilalui dengan aman dan nyaman,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa Pemkab akan terus membuka dan memperbaiki akses menuju Gunung Kombeng sehingga masyarakat maupun wisatawan dapat menjangkau lokasi tersebut dengan lebih mudah.
“Ini bagian dari upaya kita memperkenalkan sejarah Kutim secara langsung melalui lokasi-lokasi bernilai penting,” katanya.
Selain itu, jalur lintas Kutai Timur–Berau juga menjadi fokus pengembangan. Jalur ini bukan hanya berfungsi sebagai koridor transportasi antarwilayah, melainkan penghubung berbagai situs sejarah, termasuk kawasan karst Sangkulirang–Mangkalihat yang dikenal memiliki goa berlukis prasejarah.
“Jadi wisatawan dari Berau maupun daerah lain dapat dengan mudah mencapai lokasi-lokasi yang bagus di sana,” tutupnya.
Tidak ada komentar