DPPKB Kutai Timur Klaim Angka Stunting Turun Drastis

Kabid Keluarga Sejahtera DPPKB Kutim Ani Saidah. (Ist)

KUTIM – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) mengklaim angka stunting di Kabupaten Kutai Timur turun hingga 7 persen pada periode smester pertama bulan Juli. Sebelumnya angka stunting mencapai 22 persen.

“Angka stunting turun dari 24,7 persen menjadi 22 persen, dan kembali turun menjadi 17 persen pada semester satu bulan Juli. Penurunan ini sebesar 7 persen dari angka sebelumnya yang mencapai 22 persen,” ungkapnya Kabid Keluarga Sejahtera DPPKB Kutim Ani Saidah beberapa waktu lalu.

Namun, Ani Saidah menekankan bahwa belum ada publikasi resmi mengenai capaian ini karena belum terjadi sinkronisasi dengan Survei Status Gizi Indonesia (SSG).

Meskipun demikian, Kutim optimis untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen. Upaya ini dibantu oleh kerja sama dengan pihak ketiga, seperti perusahaan-perusahaan yang memberikan program makanan tambahan (PMT) dan corporate social responsibility (CSR) di wilayah Kaubun.

“Mereka turun langsung memberikan, jadi tidak melewati DPPKB cuma data laporanya dihimpun di DPPKB,” jelas Ani Saidah.

Selain itu, Kabupaten Kutai Timur juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memerangi stunting. Mereka melakukan distribusi tablet tambah darah ke sekolah-sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan status gizi remaja.

Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting dan berkontribusi pada pernikahan yang lebih sehat di masa depan.

Perrlu diketahui, angka stunting di Kutai Timur pada periode 2021 sebesar 27,5 persen dan periode 2022 sebesar 24,7 persen. Tingginya angka stunting menjadi permasalahan serius di Indonesia, Pemerintah Pusat meminta setiap Pemda kabupaten/kota berusaha keras dalam menurunkan angka stunting.