KUTAI TIMUR – Peningkatan pembangunan infrastruktur air dinilai semakin membaik dalam 3 tahun terakhir ini. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur ( Kutim), Agusriansyah Ridwan, mengapresiasi proragm PAMSIMAS dan kinerja PDAM Kutim.
“Infrastruktur air pelan-pelan digerakkan di semua wilayah, terutama dalam sisi volume per detiknya,” ucap Agusriansyah Ridwan kepada awak media beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, program tersebut melibatkan berbagai aspek, termasuk kolam penampungan dan jaringan distribusi air. Meski begitu, dirinya mengakui tantangan besar dalam mencari sumber air yang memadai untuk disalurkan ke masyarakat.
“Mencari sumber air memang tidak mudah. Terpenting di sejumlah wilayah sudah berhasil mendapatkan akses air bersih melalui PAMSIMAS,” katanya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut berharap, program Pamsimas terus dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat hingga wilayah pelosok. “Sehingga seluruh masyarakat Kutim dapat menikmati akses air bersih yang layak,” tambahnya.
Diketahui, penetapan desa sasaran program Pamsimas diputuskan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR nomor: 58/KPTS/DC/20219, yang kala itu ditandatangani Dirjen Cipta Karya Danis H Sumadilaga.
Setidaknya terdapat 9 desa di Kutim saat itu menjadi sasaran dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Adapun desa-desa tersebut, yakni Desa Sido Mulya, Benhes, Long Wehea, dan Nehas Liah Bing yang masuk wilayah Kecamatan Muara Wahau.
Selanjutnya, Desa Bumi Rapak di Kecamatan Kaubun, Desa Marah Haloq dan Tepian Langsat yang masuk wilayah Kecamatan Bengalon, serta Desa Sri Pantun dan Marga Mulyo di Kecamatan Kongbeng.
Tak hanya itu, sasaran desa yang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), antara lain Desa Diaq Lay di Kecamatan Muara Wahau, Desa Tabangan Lembak Kecamatan Bengalon, dan Desa Tanjung Labu Kecamatan Rantau Pulung. Seiring berjalannya waktu, hingga kini program Pamsimas telah menyasar 42 desa dari 18 kecamatan di Kutai Timur.