MEMONESIA.COM – Bagi para wanita, penggunaan krim pemutih wajah dan produk kecantikan lainnya adalah hal yang sangat lumrah, bahkan 8 dari 10 wanita Indonesia selalau memakai produk kecantikan dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi tahukah kamu jika ada beberapa produsen produk kecantikan yang menggunakan bahan-bahan kimia yang bahaya bagi kulit, salah satu bahan kimia yang paling sering digunakan pada produk kecantikan adalah merkuri.
Sejatinya penggunaan merkuri pada produk kecantikan telah dilarang keras oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun masih saja ada beberapa oknum yang tidak mematuhi larangan tersebut.
Sehingga produk kecantikan illegal yang mengandung merkuri masih banyak beredar di pasaran, terutama melalui marketplace dan media social.
Sebenarnya sudah bukan rahasia lagi, bahwa merkuri yang terkandung pada krim pemutih wajah dapat membahayakan bagi penggunanya.
Meskipun dapat memutihkan wajah dengan cepat, namun efek samping penggunaan merkuri tentu tidak bisa di anggap sepele.
Pakar spesialis kulit dan kelamin dr. Listya Paramita, Sp. KK memaparkan bahwa tanda-tanda kerusakan kulit akibat merkuri kerap di abaikan.
Baca Juga: 10 Manfaat Serum Vitamin C, Tidak Hanya Memutihkan Kulit
“Tanda-tanda yang muncul tidaklah spesifik, namun terkadang tanda-tanda kerusakan itu kerap diabaikan dan dianggap sebagai “proses wajar” atau proses yang perlu dilalui konsumen menuju perubahan ke kulit putih,” ujar dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dalam acara daring, Kamis (14/7/2022), seperti dikutip dari Antara.
Bahkan hal tersebut dianggap wajar dan merupakan proses bahwa produk bekerja dengan baik.
Beragam reaksi yang timbul akibat penggunaan merkuri pada krim pemutih wajah antara lain kulit terkelupas, rasa terbakar, kulit kering, kulit gatal, kemerahan, dan lebih sensitif tehadap sinar matahari.
“Mereka (konsumen) mengerti ada tanda-tanda yang tidak beres. Tapi ketika ditanyakan ke penjualnya, dijawab dengan, ‘Tidak apa-apa, proses untuk jadi putih harus melalui seperti itu dulu’,” kata Listya.
Pengunaan merkuri jangka panjang dapat menyebabkan hal yang lebih serius pada kerusakan kulit yaitu dermatitis, hipo/hiperpigmentasi, erythema persisten, baboon syndrome, hingga gangguan sistematik.
Efek putih yang cepat dari penggunaan merkuri sejatinya terjadi karena pengelupasan lapisan epidermis kulit akibat senyawa merkuri klorida.
No Comments