MUTASI PEJABAT: Lagi-lagi pemerintahan Neni-Basri kembali melakukan rotasi pejabat. Setidaknya terdapat 116 pejabat dalam mutasi yang ke enam kalinya ini.
BONTANG – Sebanyak 116 pegawai di lingkungan Pemkot Bontang dimutasi jabatan. Rotasi ini merupakan enam kalinya dilakukan pemerintahan Neni-Basri. Adanya perubahan nomenklatur dari pusat mendasari pergeseran pejabat eselon II, III, dan IV, yang mengacu pada Permendagri Nomor 56 Tahun 2019 tentang Nomenklatur Sekretariat Daerah.
“Mutasi yang dilakukan ini hal yang biasa terjadi di ruang lingkup pemerintahan,” ujar Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni usai melantik pejabat, Senin (06/01).
Ratusan jabatan yang dirotasi tersebut, yakni Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas. Beberapa pejabat eselon II dan III yang masuk dalam gerbong mutasi tetap pada posisi sebelumnya, hanya saja terjadi perubahan nama jabatan yang nomenklaturnya berubah.
Posisi Asisten Administrasi Pemerintahan misalnya, yang sebelumnya dijabat M Bahri kini berubah menjadi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Pun dengan Asisten Administrasi Pembangunan kini berubah menjadi Asisten perekonomian dan Pembangunan.
“Banyak berubah di Sekretariat Daerah Bontang, sekitar 90 persen,” sebut Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati yang turut hadir dalam pelantikan tersebut.
Selain perubahan nama jabatan, juga terdapat lima pejabat penting turut berganti, yakni Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang sebelumnya dijabat Basir kini diisi Natalia Trisnawati. Sekretaris Dishub Bontang yang dijabat M Nasir kini digantikan Zainuddin.
Kemudian, Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kota Bontang yang sebelumnya dijabat Arsul Sani kini digantikan Ahmad Efa Yuliansyah. Jabatan Sekretaris Dinas Kesehatan yang sebelumnya diisi Zulkarnain juga ikut berganti, saat ini jabatan tersebut diisi Kistari. Begitu pun dengan jabatan sekretaris Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat yang kini dijabat oleh M Nasir.
Diketahui, mutasi jilid kelima dilakukan 30 Oktober 2019 lalu. Setidaknya terdapat 84 pejabat aparatur sipil negara (ASN) dimutasi yang terdiri dari eselon II dan IV. (Arsyad Mustar)