Kondisi Thohari tetap tak kunjung membaik, malah memburuk. Hingga akhirnya dia dinyatakan meninggal dunia pada sekira pukul 17.30 WITA, kemarin, setelah 15 hari menjalani perawatan. (Istimewa)
BALIKPAPAN – Balikpapan berduka. Kemarin (27/1) sore, putra terbaiknya, Thohari Aziz, wafat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). Terjangkit virus corona ditambah adanya penyakit diabetes menjadi penyebabnya. Padahal, kurang dua bulan lagi, Thohari akan dilantik sebagai wakil wali kota Balikpapan.
“Iya, beliau (Thohari) meninggal akibat Covid-19 disertai komorbid,” kata Direktur RSPB, M. Noor Khairuddin kepada awak media, tadi malam.
Diketahui, Thohari masuk ke RSPB pada 15 Januari lalu, dengan keluahan sesak napas. Belakangan, mantan wakil ketua DPRD Balikpapan itu divonis positif Covid-19. Selama perawatan, Khairuddin menyebut, pihaknya sudah memberikan terapi sesuai dengan panduan penangan pasien Covid-19.
Kondisi Thohari makin buruk ketika memasuki hari ke-14 perawatan. Pihak RSPB, kata Khairuddin, memberikan penanganan maksimal, seperti memberi obat-obatan, memindahkan Thohari ke ruang ICU, dan memasingi ventilator ke mulut Thohari.
Tapi, kondisi Thohari tetap tak kunjung membaik, malah memburuk. Hingga akhirnya dia dinyatakan meninggal dunia pada sekira pukul 17.30 WITA, kemarin, setelah 15 hari menjalani perawatan.
“Kondisi penurunan itu mulai kemarin (Selasa, 26 Januari). Kami juga berikan bantuan napas, tetapi terjadi penurunan drastis pada siang (kemarin) tadi,” sebut Khairuddin.
Setelah Thohari dipastikan tutup usia, beberapa pejabat, rekan, serta keluarga besar Thohari datang ke RSPB pada Rabu sore itu juga. Pejabay yang ke RSPB itu, yakni, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi; Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gofur Mas’ud; dan beberapa pegawai Pemkot Balikpapan.
Selain itu ada juga istri dan anak Thohari, Risti Utami Dewi dan Revo; istri Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Nurlela; anggota DPRD Balikpapan, serta pengurus PDI Perjuangan, yang menjadi partai pengusung Thohari sebagai calon wakil wali kota Balikpapan.
Malam harinya, jenazah Thohari di salatkan di RSPB. Salat jenazah ini dipimpin anak Thohari, Revo. Kemudian dilanjutkan dengan upacara pelepasan jenazah Thohari untuk dimakamkan. Upacara ini dipimpin langsung oleh Rizal Effendi.
Risti Utami Dewi, saat mengisi sambutan di upacara tersebut, meminta kepada suluruh masyarakat agar memaafkan segala kekurangan suaminya, Thohari, baik disegaja maupun tidak. Ini agar Thohari bisa meninggal dengan tenang.
“Almarhum adalah pria yang saya sayangi, tapi Allah lebih sayang. Mohon maaf apabila selama hidup ada tutur kata yang salah dari beliau,” ucap Risti dengan mata berkaca-kaca.
Setelah upacara pelepasan selesai, jenazah Thohari dibawa ke Tempat Pemakaman Umum Kilometer 15 di Balikpapan Utara. Di TPU itulah jenazah Thohari dikebumikan. (Adit)