Viral! Susu Dancow Diduga Dipalsukan, Netizen Heboh: “Tindakan Sadis!”

Admin
1 Jul 2025 11:31
Berita 0
2 menit membaca

MEMONESIA.COM — Jagat media sosial kembali dihebohkan oleh temuan yang mengkhawatirkan: dugaan peredaran susu bubuk palsu bermerek Dancow yang dijual bebas di berbagai platform e-commerce. Isu ini pertama kali mencuat lewat unggahan viral akun TikTok @kosteve_, yang hingga Minggu (1/7), telah ditonton lebih dari 20 juta kali.

“Susu Dancow dipalsukan! Susu ini dibuat untuk membantu pertumbuhan anak-anak, tapi pun dipalsukan. Ini adalah tindakan sadis dan memalukan,” tulis @kosteve_ dalam keterangan videonya, mengundang gelombang kemarahan dari publik.

Dugaan pemalsuan ini bukan hanya soal merek, tetapi menyangkut ancaman terhadap kesehatan konsumen—terutama anak-anak yang menjadi target utama produk susu ini. Praktik keji ini diduga dilakukan dengan memanfaatkan celah harga: pelaku menjual produk dengan harga murah dan mengklaim sebagai “barang reject dari pabrik.”

A“Katanya susu murah karena langsung dari pabrik dan tidak lolos quality control, misalnya rasanya kurang manis. Tapi mereka tetap mengemasnya dengan label Dancow asli,” ungkap @kosteve_, seraya membongkar praktik tersebut dalam video review-nya.

Hasil perbandingan fisik dan rasa pun menunjukkan perbedaan mencolok. Bubuk susu asli tampak halus dan putih seperti salju, dengan aroma yang menyerupai susu UHT kemasan dan rasa low fat. Sebaliknya, versi palsunya terlihat kasar, bertekstur tidak merata, beraroma seperti oat, dan memiliki rasa manis menyengat—bahkan lima kali lebih manis dari susu biasa.

Tak hanya dianggap menyesatkan, temuan ini memunculkan kekhawatiran akan dampak kesehatan bagi konsumen, terlebih jika susu tersebut dikonsumsi secara rutin oleh anak-anak.

Netizen pun ramai-ramai angkat suara. Akun @i.gates66 menulis, “Mana ada Dancow reject, dan gw herannya masih ada yang beli wkwkwk.” Sementara netizen lain, @adjardy, mengungkapkan fakta mengejutkan: susu palsu ini ternyata laris manis di pasaran karena sering digunakan sebagai topping donat dan makanan ringan lainnya.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak produsen maupun otoritas berwenang. Namun, lonjakan perhatian publik ini menandakan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap penjualan produk makanan dan minuman di ranah digital.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x