Memonesia.com – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ir Sutomo Jabir mengaku bakal mengawal pembangunan infrastruktur Jembatan Sei Nibung di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Diketahui jembatan ini menghubungkan Desa Kadungan Jaya Kecamatan Kaubun dan Desa Pelawan di Kecamatan Sangkulirang.
Dikatakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, pembangunan jembatan di wilayah Kaubun dan Sangkulirang sudah sepatutnya masuk dalam program prioritas pemerintah. Sebab, daerah tersebut setiap saat dilewati masyarakat luas. Dengan dilanjutkannya kembali pembangunan jembatan Nibung ini, tentu diharapkan dapat memperpendek jarak menuju ke Kabupaten Berau. Seperti ke Kecamatan Batu Putih, Talisayan hingga Biduk-biduk.
“Tahun ini Jembatan Sei Nibung sudah mulai dibangun lagi, untuk memudahkan akses menyeberang ke Kalisayan dan lainnya,” ujar anggota DPRD daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Kutai Timur, Berau dan Bontang tersebut.
Diperkirakan, anggaran yang digelontorkan Pemerintah Provinsi Kaltim tahun ini sekitar Rp58,7 miliar. Sementara di 2024, Dinas Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Provinsi Kaltim akan melanjutkan kembali pembangunan jembatan sepanjang 150 meter itu dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp104 miliar.
” Mudah-mudahan dengan anggaran itu membuat jembatan ini bisa berfungsi dengan baik, supaya akses ke Berau lebih mudah,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda menargetkan, pembangunan infrastruktur jembatan ini rampung di 2024 mendatang. Kehadiran jembatan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan transportasi antara Kaubun ke Sangkulirang, begitu pun sebaliknya. Pasalnya selama ini, jarak perjalanan yang harus ditempuh pengendara jika tidak melewati jembatan cukup jauh. Bahkan harus memutar dan memakan waktu yang sangat panjang.
Diketahui, Gubernur Kaltim Isran Noor telah melakukan groundbreaking pembangunan kembali Jembatan Sei Nibung pada Rabu (2/8/2023) lalu. Nantinya, jembatan yang sudah dimulai sejak tahun 2014 di masa pemerintahan mantan Gubernur Awang Faroek Ishak ini, akan mempersingkat jarak dan memangkas waktu perjalanan sekitar 3 jam. (adv)