BONTANG – Peringatan Hari Kartini di Kota Bontang tahun ini tak sekadar seremoni. Sejumlah sekolah mengambil peran aktif sebagai penggerak utama pelestarian nilai-nilai perjuangan RA Kartini, dengan menggelar berbagai kegiatan tematik yang menggugah semangat kesetaraan dan cinta budaya.
Mulai dari lomba busana tradisional, pembacaan puisi perjuangan perempuan, hingga pertunjukan seni seperti fashion show dan lomba menyanyi, menjadi medium kreatif yang digunakan para pendidik untuk menanamkan nilai emansipasi di kalangan pelajar.
Menanggapi inisiatif tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menyampaikan apresiasi. Sekretaris Disdikbud, Saparuddin, menegaskan bahwa pendekatan kreatif dalam peringatan Hari Kartini merupakan bentuk nyata pendidikan karakter yang sejalan dengan kurikulum penguatan profil pelajar Pancasila.
“RA Kartini bukan sekadar tokoh sejarah. Nilai perjuangannya harus hidup dalam perilaku generasi muda. Sekolah memiliki ruang strategis untuk itu,” ujar Saparuddin, Senin (21/4/2025).
Ia menambahkan, kegiatan semacam ini perlu dikembangkan menjadi program tahunan yang terintegrasi dalam kalender pendidikan. Tujuannya, memperkuat identitas kebangsaan sekaligus membuka ruang refleksi tentang peran perempuan dalam berbagai lini kehidupan.
Disdikbud menyatakan komitmennya untuk terus mendorong sekolah menjadi agen perubahan, bukan hanya dalam capaian akademik, tetapi juga dalam membentuk kepekaan sosial dan semangat inklusivitas sejak dini.
“Anak-anak perlu dikenalkan pada makna perjuangan, bukan hanya melalui buku teks, tapi lewat pengalaman langsung yang membekas. Dan itu telah dilakukan oleh sekolah-sekolah di Bontang hari ini,” tegasnya.
Hari Kartini 2025 pun menjadi momentum pengingat bahwa pendidikan bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang nilai. Nilai yang membentuk karakter, menanamkan kesadaran, dan membangun masa depan yang lebih setara. (ADV)
Tidak ada komentar