Nindya Listiyono Bakal Tindaklanjuti Keluhan Drainase di Sambutan ke Pihak Terkait

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Dapil Samarinda, Nidya Listiyono. (Dok. Nidya Listiyo)

Memonesia.com – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Dapil Samarinda, Nidya Listiyono,  mengaku akan menampung  aspirasi dan keluhan dari masyarakat Sambutan. Hal ini berkaitan dengan drainase atau pembuangan air di lingkungan warga yang tidak berfungsi maksimal.

Nantinya, pria kelahiran Madiun tersebut akan menyampaikan semua permasalahan warga di daerah pemilihannya kepada pihak terkait. Sehingga diharapkan, ada solusi untuk segera menuntaskan dan menyelesaikan semua persoalan yang mengganggu masyarakat selama ini.

“Kita harap ada solusi untuk menyelesaikan semua keluhan masyarakat selama ini. Kita akan segera menyampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk menanganinya,” tutur legislator dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) itu, (25/10/2023).

Diketahui, keluhan drainase tersebut terjadi di sekitar kawasan Rombongan 11 Makroman. Yulianus, warga RT 10 Sambutan menyebut, air yang tidak mengalir itu mengeluarkan bau tidak sedap (busuk). Kata dia, sistem drainase yang buruk tersebut benar-benar merugikan masyarakat di Kawasan tersebut.

“Permasalan drainase ini, paret di Rombongan 11 Sambutan memang sudah ada. Tapi tidak tahu air itu mentoknya ke mana, sebab nggak ada pembuangannya,” ujarnya, di Jalan Sultan Sulaiman Gang H Salman RT 10, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Samarinda.

Menurut, sistem irigasi yang kurang baik dan tidak terencana ini harusnya bisa menjadi perhatian pemerintah sehingga dicarikan solusinya. Mengingat, ada sekitar 4 blok yang terdampak dan air benar-benar tidak mengalir. “Memang tidak merembes, tapi air itu nggak lari ke paret induk. Air itu tertampung disitu-situ saja, makanya masyarakat minta agar bagaimana air ini bisa mengalir maksimal,” jelasnya, beberapa waktu lalu.

Disinggung apakah permasalahan drainase ini sudah masuk ke dalam usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Ia menegaskan bahwa sebelumnya persoalan ini sudah dirapatkan ke bagian developer. Akan tetapi belum ada tindakan hingga sekarang.

“Belum diusulkan. Tapi kemarin sudah ada rapat dengan developer, mereka bilang nanti-nanti, sampai sekarang sudah 6 tahunan. Saya harap keluhan ini bisa menjadi perhatian dan ada solusinya,” harapnya. (adv)