Bupati Kutim Ardiansyah Sebut Kurikulum Double Track Membuahkan Hasil

KUTIM – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengakui penerapan Kurikulum Double Track memberikan hasil yang positif. Bahkan terdapat 3 pelajar sederajat SLTA yang direkrut oleh perusahaan swasta walaupun belum dinyatakan lulus.

“Ada 3 pelajar asal Kecamatan Teluk Pandan yang diterima. Perusahaan yang memiliki kapasitas kompetensi elektrik itu merekrut mereka, padahal belum lulus sekolah. Ini hasil dari kurikilim double track,” kata Ardiansyah usai upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kemarin.

Ia mengaku telah mengunjungi kedua sekolah di Kecamatan Teluk Pandan. Pelajar yang direkrut perusahaan memiliki kompetensi di bidang elektrik dari hasil program kerjasama antara sekolah dengan Balai Lahitan Kerja (BLK), ada juga yang memiliki kompetensi di bidang welder (pengelasan).

Ardiansyah sangat mendukung diterapkannya kurikulum double track, dengan pola metode pembelajaran seperti itu dapat memberikan kesempatan sekaligus langkah awal bagi peserta didik dalam menentukan bidang keterampilan yang diminati.

Dengan begitu, peserta didik memiliki bekal keterampilan selain pengetahuan formal yang diberikan. Sehingga peserta didik dapat lebih siap menghadapi kehidupan di lingkungan masyarakat, apabila memilih untuk tidak kuliah. Sementara peserta didik yang ingin melanjutkan kuliah tentu sudah memiliki bidang keterampilan yang diminati untuk dikembangkan ke tingkat profesional.

“Bagi siswa yang tidak melanjutkan karena terkait biaya.  Diberi kesempatan, jadi sekolah bekerjasama dengan pihak luar, apakah itu BLK atau lembaga-lembaga formal yang memiliki kualifikasi untuk memberikan pelatihan,” ujarnya.

Perlu diketahui, Disdikbud Provinsi Kaltim resmi menerapkan kurikulum double track sejak 2022 lalu. Bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai upaya untuk memaksimalkan penerapan kurikulum tersebut di sekolah-sekolah yang ada kabupaten/kota di Kaltim.  (*)