(Fajri/Memonesia.com)
BONTANG – Ratusan pedagang korban kebakaran Pasar Loktuan hingga kini belum tersentuh dana bantuan sosial dari dinas terkait. Sebanyak 447 lapak korban kebakaran, sampai saat ini masih gigit jari lantaran lapak dagangan belum rampung.
Hal inilah yang dikeluhkan Nurdin (63 ), salah satu pedagang yang menjadi korban lapaknya terbakar. Ia mengatakan, pasca kebakaran belum menerima bantuan dari pemerintah, maupun dari perusahaan.
“Belum ada bantuan pemerintah yang mereka janjikan,” ungkapnya saat ditemui wartawan Memonesia.com, Selasa (2/3).
Pedagang buah ini menuturkan untuk sementara waktu, sembari menunggu bantuan lapak darurat dari perusahaan. Ia bersama pedagang lain memilih berjualan di halaman parkir pasar. “Kami tunggu saja, semoga secepatnya ada bantuan,” harapnya.
Hal serupa juga dirasakan Rostati (42). Bahkan, karena belum adanya bantuan dari pemerintah. Dia mengaku harus merogoh kocek Rp 2 juta untuk membangun lapak berjualan sementara.
“Belum ada bantuan mas. Untuk buat lapak sementara ini, saya ambil dari sisa tabungan,” jelasnya.
Rostati berharap bantuan pemerintah secepatnya dapat dirasakan para pedagang. Mengingat sebentar lagi memasuki bulan ramadhan. “Kami butuh modal, sebentar lagi masuk bulan puasa. Semoga secepatnya dapat modal tambahan,” tambahnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Koprasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Asdar Ibrahim, mengatakan saat ini pihaknya masih memfokuskan untuk pembangunan lapak darurat. “Kami fokuskan untuk pembangunan lapak darurat dulu,” jelasnya.
Terkait bantuan dari pemerintah, Asdar mengatakan regulasi itu masih dibahas di bagian hukum. Saat ini pihak pemerintah masih menyesuaikan berapa anggaran yang akan dikucurkan. “Masih dirumuskan regulasinya. Keputusan bukan di kami. Kami hanya mendampingi,” tegas Asdar. (*/Fajri Sunaryo)