Kepala Disidik Kutim Komitmen Perkuat Lembaga PAUD dan PNF

Redaksi
8 Apr 2024 10:05
Kutai Timur 0
2 menit membaca

KUTAI TIMUR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) Mulyono menegaskan pihaknya terus berkomitmen meningkatkan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan non formal (PNF).

Ia menilai ada sejumlah masalah utama yang dihadapi lembaga PAUD dan PNF dalam memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal. Yang paling utama yakni kurangnya tenaga pendidik yang berkompeten sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan di lapangan.

“Kita kurang tenaga pendidik yang berstatus sarjana di Kutim,” paparnya, kepada awak media usai membuka kegiatan Sosialisasi Rencana Program Tindak Lanjut PAUD dan PNF 2024, di Pelangi Room Hotel Royal Victoria, Kamis (4/4/2024) lalu.

Maka, pihaknya serius mendorong program-program yang bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga pendidik di Kutai Timur. Baik melalui pemberian beasiswa sarjana maupun melalui program pelatiahan peningkatan kapasitas tenaga pendidik.

“Sehingga upaya untuk mendorong mereka memperoleh gelar sarjana terus dilakukan,” ungkapnya.

Selain itu, sarana dan prasarana (sarpras) PAUD maupun PNF juga perlu menjadi perhatian. Menurutnya perlu adanya perbaikan fasilitas sarpras yang lebih baik, mengingat hal itu penting dalam menunjang proses pembelajaran dilakukan.

“Perlu adanya ruang kelas belajar yang layak. Apabila belum ada akan kita ajukan pembangunan ruang kelas baru, jika sudah ada dan kondisinya belum layak maka perlu adanya perbaikan. Selain itu fasilitas peralatan penunjang pembelajaran juga perlu ditingkatkan,” ungkapnya.

Terkahir, ia juga menyoroti terkait masalah anak putus sekolah dan status anak yang menempuh pendidikan non formal. Ia menginginkan pendidikan non formal di Kutai Timur dapat menjadi solusi bagi anak yang putus sekolah.

“Nah, kita ingin PNF ini menjadi wadah untuk anak putus sekolah, khususnya bagi yang kurang mampu. Dengan tujuan agar mereka bisa mendapatkan ijazah yang setara dengan pendidikan formal,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Disdikbud Kutim Achmad Junaidi menambahkan bahwa program pengembangan dan penguatan kapasitas lembaga PAUD dan PNF sudah tertuang dengan jelas, termasuk struktur kepengurusan, dokumen perjalanan, dan anggarannya.

“Jadi memang pentingnya melanjutkan pelaksanaan kursus dan pelatihan yang sudah disiapkan,” urainya.

Junaidi juga menyoroti peran penting “Bunda PAUD” dalam mendukung upaya penyaluran pendidikan, khususnya untuk anak usia 5-6 tahun yang belum masuk sekolah.

“Bahwa instruksi akan diberikan dari Bunda PAUD Kabupaten kepada Bunda PAUD di tingkat kecamatan, kemudian kepada Bunda PAUD di tingkat desa/kelurahan. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi anak-anak usia dini yang belum mendapat akses pendidikan, agar mereka dapat diarahkan ke sekolah PAUD,” tegasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x