DPM-PTSP Sebut Bontang Bisa Dapat Keuntungan dari Penemuan Cadangan Gas Raksasa di Laut Kaltim

Kilang LNG di Bontang, milik PT Badak LNG.

BONTANG – Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bontang, Karel, menyebutkan Kota Bontang berpotensi besar memperoleh multi keuntungan, dari hasil penemuan cadangan gas raksasa di laut Kalimantan Timur (Kaltim).

Apabila, pasokan gas dengan jumlah yang melimpah ini jadi diproduksi, prosesnya akan melibatkan fasilitas pengolahan LNG Badak Bontang yang berada di pesisir Kaltim. Dengan dimanfaatkannya kilang milik badak, maka Perusahaan ini akan terus beroperasi.

“Jika pasokan gas tersebut dikelola dengan baik, tidak perlu lagi membangun pabrik LNG baru. Gas yang ditemukan dapat langsung disalurkan ke Bontang dan memanfaatkan fasilitas train milik PT Badak LNG,” ujar Karel, belum lama ini.

Karel menyebut, saat ini dari delapan train yang dimiliki PT Badak LNG, hanya dua yang masih beroperasi. Karel menambahkan, “Temuan ini diharapkan dapat memperpanjang usia operasional PT Badak LNG di Bontang. Train Badak bisa direaktivasi kembali. Ini jelas akan menggairahkan Bontang dan berpotensi berdampak positif terhadap pertumbuhan kota.” ujarnya.

Pernyataan Karel tersebut sejalan dengan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, yang menyatakan bahwa produksi gas dari ENI di Wilayah Kerja North Ganal akan terintegrasi dengan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) dan lapangan Jangkrik. Gas dari lapangan-lapangan ini direncanakan untuk dialirkan ke Kilang LNG Bontang.

“Tidak perlu membangun pabrik LNG seperti yang dilakukan di Tangguh. Kita akan langsung memanfaatkan pabrik LNG di Bontang. Saat ini, dengan dua train beroperasi, ditambah pasokan dari Geng North dan IDD bagian utara, total akan ada empat train aktif, dengan satu train cadangan. Ini akan sangat baik untuk memaksimalkan utilisasi LNG Bontang dan menghidupkan kembali operasionalnya,” kata Dwi dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII, sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia.

Penemuan ini tidak hanya membawa harapan baru bagi peningkatan ekonomi Bontang tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam industri gas dunia. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa eksplorasi dan pengelolaan sumber daya alam yang tepat dapat mendatangkan manfaat besar bagi kesejahteraan daerah dan negara.

Sebelumnya, Perusahaan minyak dan gas bumi asal Italia, Eni, menemukan cadangan gas dengan perkiraan awal sebesar 5 triliun kaki kubik di Wilayah Kerja North Ganal, Kalimantan Timur. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyebutnya sebagai satu dari tiga temuan eksplorasi terbesar di dunia pada 2023.

Temuan ini disebutkan korporasi dalam keterangan tertulisnya pada Senin (2/10/2023), sebagaimana dikutip dari Kompas.id. Disebutkam, Sumur Geng North-1, di laut lepas Kaltim, dibor dengan kedalaman 5.025 meter dengan kedalaman air 1.947 meter. Uji produksi sumur dilakukan di Cekungan Kutai (Kutai Basin).

Diperkirakan, sumber daya yang telah ditemukan sekitar 609 juta barel setara minyak (MMBOE), eksplorasi ini membuatnya menjadi salah satu dari tiga temuan eksplorasi terbesar di dunia pada 2023.