DPM-PTSP Bontang Sebut Nilai Investasi Melonjak, PMDN dan PMA Tembus Rp 988,8 Miliar

Kabid Penanaman Modal DPM-PTSP Bontang, Karel. Foto (wan/memonesia)

BONTANG – Realisasi investasi di Kota Bontang sepanjang 2024 mengalami lonjakan tajam, menjadi dorongan besar bagi perekonomian lokal. Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bontang menunjukkan potensi besar kota ini, terutama di sektor non-UMK (Usaha Mikro dan Kecil).

Kepala Bidang Penanaman Modal DPM-PTSP Bontang, Karel, mengatakan lonjakan investasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek Bontang. “Pertumbuhan ini luar biasa. Investor makin yakin akan potensi besar Bontang,” ujar Karel, Rabu (2/10/2024).

Triwulan pertama 2024 mencatat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di sektor non-UMK mencapai Rp 567,4 miliar. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp 102,7 miliar. Meski pandemi masih menjadi tantangan global, investor tetap optimis. Sebaliknya, antusiasme menanam modal di Bontang terus meningkat.

“Kondisi global memang masih penuh tantangan, tetapi semangat investor tetap tinggi,” jelas Karel. Ia menilai lonjakan ini sebagai pertanda baik bagi masa depan ekonomi Bontang.

Memasuki Triwulan kedua, tren positif investasi terus berlanjut. PMDN kembali meningkat dengan total Rp 311,1 miliar, dan PMA bertambah Rp 7,5 miliar. “Peningkatan ini menegaskan Bontang sebagai destinasi investasi yang stabil,” kata Karel.

Secara total, investasi di Bontang hingga pertengahan 2024 mencapai Rp 878,6 miliar untuk PMDN dan Rp 110,2 miliar untuk PMA. Angka-angka ini menunjukkan daya tarik Bontang, baik untuk investor lokal maupun internasional.

Meski sektor non-UMK mendominasi, pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) juga berkontribusi positif. Selama semester pertama 2024, UMK di Bontang menginvestasikan modal tetap sebesar Rp 1,1 miliar dan modal kerja Rp 5,2 miliar.

“UMK terus berusaha mengembangkan bisnisnya, dan ini penting bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” jelas Karel.

Sebanyak 200 pelaku UMK aktif melaporkan aktivitas investasinya ke DPM-PTSP. Sektor non-UMK melaporkan 282 investasi PMDN dan 11 PMA. Karel menegaskan, pelaporan rutin sangat penting untuk memantau arus investasi dan mendukung pengembangan ekonomi.

DPM-PTSP Bontang terus berkomitmen mempermudah proses investasi dan menyediakan fasilitas bagi investor. Dengan potensi yang besar, Bontang berupaya menarik lebih banyak investasi demi memacu pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi warganya. “Investasi adalah penggerak utama ekonomi. Kami terus mendorong berbagai inisiatif agar Bontang semakin dilirik investor,” tutup Karel.