KUTIM – Peminta-minta di sejumlah titik jalan rusak di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mendapat perhatian dari Ketua DPRD Kutim, Joni menyayangkan hal itu terjadi. Bahkan fenomena tersebut kian lama semakin marak, terlebih di jalan poros Kutim. Baik jalan menuju Kutim-Bontang atau Kutim-Berau.
Bahkan, Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengaku tidak sedikit menemukan peminta-minta di jalan rusak melibatkan anak dibawah umur, agar dapat lebih banyak simpati dari orang-orang yang melintas, sehingga dapat meraup banyak sumbangan.
“Kasihan anak-anak itu. Mustinya orangtua melakukan pengawasan,” sebutnya. Joni menjelaskan, anak yang dalam usia bermain dituntut orangtuanya sendiri karena faktor ekonomi, sehingga menghalalkan cara tersebut.
Joni meminta Dinas Sosial (Dinsos) Kutim segera melakukan penertiban. Sebab, warga tersebut merupakan bagian dari masyarakat miskin yang perlu diberikan bantuan oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Jika memang membutuhkan pekerjaan, pemerintah harus siap menyiapkan lapangan kerja.
“Kami akan bersurat ke Dinsos untuk penertiban anak-anak peminta pinggir jalan, serta alasan dari orangtuanya,” ucapnya. Persoalan tersebut, lanjut Joni, merupakan tanggung jawab bersama.
“Mereka (peminta-minta, red) biasanya tutup satu jalur, biar hanya dilalui satu akses. Bahkan, sejumlah warga juga menyayangkan tindakan orangtua yang mempekerjakan anaknya,” imbuhnya.
Sebagai salah satu contoh, jalan poros Bontang-Sangatta memiliki sejumlah titik jalan yang rusak. Dari pantauan media ini, aktivitas meminta-minta tersebut masih kerap dilakukan masyarakat setempat. Bahkan justru terkadang mengganggu alur lalu lintas. (adv)