BONTANG – Berbekal pengetahuan soal lokasi dan kebiasaan di tempat kerja lama, dua mantan karyawan sebuah toko mebel di Bontang nekat melancarkan aksi pencurian. Toko korban pencurian mengalami kerugian puluhan juta usah sejumlah mabel dicuri.
Keduanya adalah ZHA (28) dan IR (21), yang sebelumnya bekerja sebagai karyawan lepas di toko mebel yang terletak di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara.
Aksi mereka akhirnya terungkap setelah Tim Rajawali Satreskrim Polres Bontang melakukan penangkapan pada Jumat (1/8/2025) sekitar pukul 13.30 WITA, di Pos 7 Jalan Kapal Pinisi, Kelurahan Loktuan.
Kasat Reskrim Polres Bontang, AKP Hari Supranoto, menjelaskan bahwa pencurian terjadi pada Selasa (8/4/2025) pukul 10.00 WITA. Modusnya, kedua pelaku memanfaatkan celah pengawasan toko saat situasi sedang lengah. Karena sudah tahu seluk-beluk toko, mereka bisa keluar-masuk dan mengambil barang secara bertahap tanpa menimbulkan kecurigaan.
“Pelaku ini tahu kapan toko sepi dan mana barang-barang yang mudah diambil. Mereka sudah paham medan,” jelas AKP Hari, Minggu (3/8/2025).
Kecurigaan muncul saat saksi bernama AG membuka toko dan mengecek stok barang. Beberapa perabot besar diketahui hilang, antara lain satu lemari jati, satu set meja makan jati, satu set kursi ruang tamu, dan empat kursi makan. Semuanya bernilai tinggi.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan keterangan dari korban, jejak mengarah pada ZHA dan IR. Mereka ternyata sudah beberapa kali melakukan pencurian dalam rentang waktu tertentu. Total kerugian yang ditanggung pemilik toko ditaksir mencapai Rp29,5 juta.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil mengamankan keduanya. Kini, mereka harus berhadapan dengan hukum dan dikenakan Pasal 362 KUHP tentang pencurian.
“Ancaman pidananya maksimal lima tahun penjara atau denda sembilan ratus rupiah,” tutup Hari.
Kasus ini menjadi contoh bagaimana pelaku yang memahami sistem kerja internal bisa memanfaatkan celah untuk melakukan tindak kejahatan. Pengawasan ketat dan selektif dalam memilih tenaga kerja jadi pelajaran penting dari kejadian ini.(*)
Tidak ada komentar