Sepi Pengunjung! Bupati Kutim Minta UPT Pasar Padang Raya Rantau Pulung Lakukan Inovasi

KUTAI TIMUR – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman meminta Unsur Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Padang Raya, Kecamatan Rantau Pulung melakukan inovasi agar kembali mengundang gairah masyarakat untuk berkunjung. Sebab beberapa tahun terkahir aktifitas pasar semakin sepi.

Beban tanggungjawab itu mustinya sudah menjadi hal wajib dilakukan. Karena, Ardiansyah menegaskan UPT Pasar Padang Raya masih di bawah tanggungjawab struktur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutim, artinya memiliki tanggungjawab terhadap keberlangsungan pasar.

“Pasar ini dibangun dengan memanfaatkan APBD dan strukturnya adalah UPT, artinya saudara memiliki tugas untuk tidak membiarkan pasar ini sepi,” kata Bupati, saat hadir dalam acara pembukaan Perlombaan Burung Berkicau Camat Rantau Pulung Cup I, di Pasar Padang Rata, Kecamatan Rantau Pulung, Ahad (9/6/2024).

Ardiansyah mengaku khawatir apabila kebiasaan pembiaran ini terus dilakukan akan mengancam keberlangsungan pasar. Terutama nasib para pedagang yang saat ini masih menyewa lapak di Pasar Padang Raya, tentunya sangat bergantung pada pendapatan penjualan di pasar sebagai sumber penghidupan.

Seharusnya, lanjut dia, UPT Pasar Padang Raya melakukan inovasi-inovasi yang dapat membangkitkan kembali aktifitas pasar seperti sebelumnya. Mulai dari mengisi kembali lapak-lapak yang hingga saat ini ditinggal pedagang lamanya. Atau bahkan, membuat kegiatan seperti pasar malam, yang mungkin akan memberikan manfaat baik untuk pasar.

“Sejauh ini cuman ada beberapa pedagang yang masih berjualan di lapaknya, sisahnya sudah lama ditinggalkan. Gimana masyarakat pembeli ingin datang jika pilihan dagangan sangat terbatas,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Rantau Pulung Tristiningsih melaporkan bahwa kegiatan lomba burung berkicau merupakan salah satu terobosan yang dilakukan untuk menghidupkan pasar. Ia berharap kegiatan yang dilakukan ini bisa berhasil menghidupkan pasar, sehingga pasar ini bisa termanfaatkan dengan baik.

“Harapannya kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin, selain memfasilitasi teman-teman komunitas pecinta burung mania juga bisa menghidupkan siklus perekonomian di pasar,” harapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peserta yang ikut dalam perlombaan tersebut berasal dari dalam dan luar Kutim yakni dari Kecamatan Sangatta Selatan, Sangatta Utara, Teluk Pandan, Bengalon dan Muara Wahau. Sedangkan dari luar Kutim ada dari Kota Bontang dan Kabupaten Berau.

“Kegiatan kicau mania ini kami buka dalam 34 kelas. Memperebutkan 121 piala, 340 hadiah dengan total Rp 64.340.000. Sedangkan untuk doorprize ada 48 buah berasal dari perusahaan, perorangan dan dari kepala desa,” singkatnya.