SAMARINDA – SD Negeri 001 Bontang Selatan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu perpustakaan sekolah, dengan melaksanakan studi tiru ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Samarinda, Sabtu (21/6/2025).
Kepala SDN 001 Bontang Selatan, Novita Susyati menyebutkan, kunjungan tersebut sebagai persiapan menghadapi Lomba Perpustakaan Sekolah Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2025.
Tak hanya itu, kunjungan itu menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam mengembangkan layanan perpustakaan yang inovatif dan ramah bagi seluruh warga sekolah.
“Perpustakaan sekolah adalah jantung literasi. Kami ingin mengembangkan perpustakaan yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi juga pusat informasi, edukasi, bahkan layanan sosial,” jelasnya.
Selain memperkuat peran perpustakaan sebagai sumber belajar siswa dan guru, pihak sekolah juga ingin mendorong fungsi perpustakaan sebagai wadah informasi untuk orang tua, mengenai hal parenting dan layanan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus.
Novita menambahkan, SDN 001 BS telah aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung penguatan literasi. Di antaranya, melalui Gerakan Literasi Sekolah yang dimotori bersama BPMP Kaltim dan Balai Bahasa Kaltim sejak 2023.
“Studi tiru ke DPK Samarinda membuka wawasan kami terkait pola pengelolaan perpustakaan yang lebih kreatif dan inklusif. Ini jadi modal penting untuk pengembangan ke depan,” ujarnya.
Diketahui, perpustakaan SDN 001 Bontang Selatan memiliki rekam jejak prestasi yang cukup gemilang. Tahun 2023, berhasil meraih juara 1 tingkat Kota Bontang dan peringkat 3 tingkat Provinsi. Kemudian, di 2024, menempati posisi kedua tingkat kota. Tahun ini, sekolah kembali dipercaya mewakili Bontang di ajang provinsi setelah menjadi perpustakaan terbaik di tingkat kota.
Pihak sekolah juga tengah memperluas jejaring kerja sama dengan instansi dan mitra lain, seperti DPK Bontang, PT Badak, dan Polsek Bontang, guna mendukung berbagai program literasi, pengembangan minat bakat, serta kegiatan penulisan karya siswa.
“Kami optimis, dengan kolaborasi dan inovasi yang terus dilakukan, perpustakaan kami dapat menjadi contoh sekaligus motor penggerak budaya literasi, baik di sekolah maupun masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Adv)
Tidak ada komentar