Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Saiful Buchori. (Fajri/Menonesia.com)
BONTANG – Penemuan senjata tajam (Sajam) dan handphone di Lapas Kelas IIA Bontang, diduga diselundupkan melalui makanan warga binaan.
“Sudah 6 bulan X-Ray (Security Scanner) kami rusak. Jadi pengecekan dilakukan secara manual,” jelas Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Saiful Buchori.
Saiful mengklaim keamanan lapas sejauh ini sudah cukup maksimal. Sebelum keluarga berkunjung, terlebih dahulu dilakukan pengecekan badan dan barang bawaan.
“Kami lakukan pengecekan secara ketat. Barang bawaan juga kami periksa,” ucapnya.
Baca Juga : Dirasa Janggal, 3 Titik Api di Pasar Citra Mas Loktuan Nyaris Bersamaan
Bukan hanya itu, ia menyebut minimnya petugas penjagaan lapas menjadi salah satu indikasi adanya kecolongan barang terlarang tersebut. “Total napi 1.200 orang. Sedangkan petugas kami 40 orang,” tambahnya.
Kendati demikian kepemilikan barang tersebut, tak satupun napi yang mengaku. Pihak lapas lantas memberikan hukuman kepada 48 narapidana.
Sebelumnya, Lapas Kelas IIA Bontang melakukan razia 9 Februari 2021. Dalam operasi itu ditemukan Sajam dan handphone dalam satu hunian blok.
Razia tersebut merupakan arahan Dirjen Pemasyarakatan. Yakni untuk pencegahan peredaran narkoba serta deteksi dini terhadap gangguan keamanan dan ketertiban. (*/Fajri Sunaryo)