Ilustrasi.MEMONESIA.COM — Memasuki 1 Muharram 1447 H, umat Islam diimbau untuk meningkatkan amalan, salah satunya dengan menjalankan puasa sunnah Muharram yang dikenal sebagai puasa paling utama setelah Ramadhan. Anjuran ini didasarkan pada hadis sahih Nabi Muhammad SAW.
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, yakni Muharram…” (HR Muslim)
Puasa di bulan Muharram, meski tidak wajib dilakukan sebulan penuh, memiliki keutamaan luar biasa pada hari-hari tertentu: tanggal 9 (Tasu’a), 10 (Asyura), dan 11 Muharram.
Keutamaan Puasa Muharram
-
Puasa Sunnah Paling Afdhal: Ditegaskan langsung oleh Nabi SAW sebagai puasa terbaik setelah Ramadhan.
-
Termasuk Bulan Suci: Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam.
-
Pahala Berlipat: Beberapa riwayat menyebut satu hari puasa di bulan ini bernilai seperti berpuasa 30 hari.
-
Menghapus Dosa Setahun: Khusus puasa Asyura (10 Muharram), disebutkan dapat menggugurkan dosa kecil selama setahun penuh.
-
Identitas Umat Islam: Nabi SAW menganjurkan puasa Tasu’a (9 Muharram) untuk membedakan umat Islam dari tradisi Bani Israil yang hanya berpuasa pada 10 Muharram.
Lafal Niat Puasa
Berikut lafal niat puasa sunnah di bulan Muharram:
-
Niat Puasa Muharram Umum:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa Muharram karena Allah Ta‘âlâ” -
Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa Tasu’a karena Allah Ta‘âlâ” -
Niat Puasa Asyura (10 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta‘âlâ”
Catatan Penting
Bagi yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, dianjurkan menyelesaikannya terlebih dahulu. Namun, menurut sebagian ulama, diperbolehkan melaksanakan puasa Muharram dengan niat gabungan (qadha dan sunnah), semoga informasi ini bermanfaat.
Tidak ada komentar