KUTIM – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Jimmy menyebut Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kutim belum mampu menyelesaikan persoalan kebutuhan infrastruktur jalan.
Pasalnya Pemkab Kutim yang sejak dua tahun lalu menggenjot pembangunan jalan melalui gelontoran dana miliaran, nyatanya masih jauh dari target kebutuhan jalan dengan status jalan bagus.
“Keseluruhan jalan kita ada 1.100 km yang harus dikerjakan hingga status jalan bagus. Sementara proyek tahun jamak yang kita kerjakan saat ini, hanya mampu menyelesaikan puluhan kilometer saja. Artinya masih kurang banyak,” ujarnya kepada awak media, belum lama ini.
Berdasarkan hitungan Dinas PU Kutim, lanjut Jimmy, percepatan pembangunan jalan sejauh ini hanya mencapai 2 persen. Maka ia menyimpulkan butuh waktu puluhan tahun atau lebih bagi Kutim untuk menyelesaikan persoalan jalan, jika hanya berharap dari APBD.
Ia berpendapat Pemkab Kutim harus melakukan Gerakan tambahan dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan di seluruh wilayah di Kutim. Salah satunya dengan mendesak Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Proivinsi untuk mempercepat pembangunan jalan yang menjadi ranah mereka.
“Jangankan jalan kabupaten, jalan nasional, jalan provinsi saja di Kutim masih banyak yang rusak. Seperti jalan ke Karangan hingga ke Berau, itu jalan provinsi, tapi masih rusak masih rusak parah. Kita harapkan ke depan, jalan ini bisa diselesaikan provinsi,” uangkapnya.
Jimmi mengingat dulu ada harapan penggunaan soil semen dapat memperacepat pembangunan jalan. Namun faktanya, beberapa alur jalan yang saat ini risak berat seperti di Rantau Pulung, itu dari soil semen. Jadi tidak cocok, karena memang hanya dengan metode cor beton jalan terbukti awet, namun kebutuhan biaya cukup besar.
“Tapi kita berharap, dengan alokasi angaran dari APBD yang cukup besar untuk pembangunan jalan diharapkan pembangunan jalan bisa lebih cepat,” tutupnya. (adv)