Ilustrasi.BONTANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang akan menggelar rapat koordinasi lintas instansi, menyusul instruksi Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, yang meminta adanya pembinaan terhadap siswa-siswa berperilaku atau bergaya gemulai di ruang publik. Instruksi tersebut muncul setelah ia menilai fenomena itu semakin sering ditampilkan dan bahkan dinormalisasi oleh masyarakat.
Neni menyoroti kemunculan remaja laki-laki dengan gaya tubuh feminin dalam sejumlah kegiatan resmi, termasuk dalam ajang Duta Genre.
“Kemarin itu saya liat pas lomba Duta Genre, saya bingung kok rata-rata yang tampil laki-laki tapi bergaya gemulai. Saya tidak mau anak-anak ini terjadi krisis identitas,” ucapnya, Senin (3/11/2025) malam.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kepala Disdikbud Kota Bontang, Abdu Safa Muha, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rapat koordinasi bersama perangkat daerah terkait. Rapat direncanakan berlangsung pada Selasa, 4 November 2025.
“Kami akan undang Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Satpol PP, Psikologi, dan Kementrian Agama untuk membahas ini,” tuturnya.
Abdu Safa menjelaskan bahwa sinergi antarinstansi penting agar langkah penanganan tidak keliru dan tetap mengedepankan perlindungan terhadap peserta didik. Ia menekankan bahwa fenomena ini melibatkan remaja, sehingga pendekatan yang ditempuh harus tepat dan tidak menimbulkan dampak sosial yang tidak diinginkan.
“Yang kami undang ini punya hubungannya dengan instruksi Bunda Neni, apalagi ini melibatkan anak-anak remaja,” jelasnya.
Tahap awal, rapat koordinasi akan difokuskan pada penyusunan langkah pembinaan yang dinilai paling relevan dan proporsional, sebelum diterapkan dalam kebijakan lanjutan di lingkungan sekolah maupun kegiatan kepemudaan di Kota Bontang.
Tidak ada komentar