Hadiri Bukber Wakil Ketua II DPRD Kutim, Bupati Kutim: Jadi Sarana Mempererat Tali Silaturahmi

Admin
5 Mar 2025 20:28
Kutai Timur 0
2 menit membaca

SANGATTA – Buka puasa bersama yang digelar oleh Wakil Ketua II DPRD Kutai Timur (Kutim), Prayunita, di Rumah Jabatan Wakil Ketua II DPRD Kutim, Bukit Pelangi, Rabu (5/3/2025), bukan sekadar agenda keagamaan. Lebih dari itu, acara ini menjadi panggung silaturahmi strategis yang mempertemukan unsur pimpinan daerah dan para pemangku kebijakan dalam suasana penuh keakraban.

Momentum ini dihadiri oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Mahyunadi, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua dan anggota DPRD Kutim, serta perwakilan DPRD Kalimantan Timur. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya soliditas dan komunikasi dalam membangun daerah.

Bupati Ardiansyah yang hadir mengenakan baju koko putih dan peci hitam menilai acara ini bukan hanya soal berbuka puasa, melainkan sarana mempererat hubungan lintas sektor di tengah tantangan pembangunan daerah.

“Ramadan adalah momen yang tepat untuk memperkuat kebersamaan dan sinergi. Semoga ajang silaturahmi ini dapat mempererat hubungan antar pemimpin daerah dan masyarakat,” ujar Ardiansyah singkat.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Kutim, Prayunita, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga bagian dari upaya membangun komunikasi yang lebih efektif antara pemimpin dan masyarakat.

“Di bulan suci ini, kita perlu terus mempererat tali silaturahmi, meningkatkan ibadah, dan yang tak kalah penting, memperkuat sinergisitas demi kemajuan Kutai Timur,” ujarnya.

Sebelum waktu berbuka, suasana santai mewarnai pertemuan tersebut. Para tamu terlihat berbincang membahas berbagai isu daerah, menandakan bahwa komunikasi informal sering kali menjadi sarana efektif dalam membangun kebijakan yang lebih inklusif.

Setelah berbuka dan menunaikan salat Magrib berjamaah, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama. Bupati dan Wakil Bupati tampak larut dalam obrolan ringan dengan tamu lainnya, mencerminkan bahwa kebersamaan dan koordinasi tak selalu harus berlangsung dalam forum resmi.

Sekitar pukul 19.10 WITA, Bupati Ardiansyah berpamitan untuk melaksanakan salat Isya dan tarawih, menutup pertemuan yang sarat makna. Acara ini menjadi bukti bahwa Ramadan bukan sekadar tentang ibadah, tetapi juga momentum untuk memperkuat sinergi dan komunikasi dalam kepemimpinan daerah.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x