Habiskan Rp 1,3 Miliar, Disdikbud Siapkan 149 Chromebook untuk SMP di Bontang

Admin
25 Feb 2025 09:14
2 menit membaca

BONTANG – Sebanyak 149 unit Chromebook akan didistribusikan ke sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh Kota Botang guna mendukung sistem pembelajaran berbasis digital.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang mendanai program ini melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bontang 2025 dengan total anggaran mencapai Rp 1,3 miliar.

Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menegaskan langkah ini merupakan upaya konkret dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran di kelas.

“Chromebook akan menjadi sarana yang mempercepat penyampaian materi dan membantu siswa lebih terbiasa dengan teknologi dalam proses belajar-mengajar,” ujar Bambang, Selasa (25/2/2025).

Perangkat yang disediakan, lanjut Bambang, Chromebook dengan model C733-R, memiliki layar 11,6 inci beresolusi HD 1366 x 768, serta teknologi LED-backlit TFT LCD.

Pemilihan perangkat ini bukan tanpa alasan, mengingat Chromebook berbasis Chrome OS dari Google dirancang khusus untuk menunjang produktivitas dan pembelajaran digital.

Dengan dukungan fitur penyimpanan berbasis cloud melalui Google Drive, perangkat ini memungkinkan siswa dan guru mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja.

Selain itu, fitur keamanan seperti Verified Boot memastikan perangkat terlindungi dari ancaman malware, sementara semua dokumen yang tersimpan secara otomatis akan ter-backup.

Bambang menjelaskan bahwa Chromebook dipilih karena keunggulannya dalam efisiensi daya dan penyimpanan.

“Dibandingkan dengan laptop berbasis Windows atau Mac OS, Chromebook lebih hemat daya, tidak memerlukan spesifikasi tinggi, dan lebih ramah biaya, sehingga cocok untuk kebutuhan pendidikan,” ungkapnya.

Selain itu, perangkat ini juga mendukung berbagai aplikasi pendidikan, dapat membuka dan mengedit file Microsoft Office, serta mampu memutar file musik dan video. Dengan skema pengadaan melalui e-katalog, proses distribusi diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan transparan.

Ia berharap, dengan penerapan sistem pembelajaran digital, para siswa lebih siap menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0. Dengan langkah ini, Bontang selangkah lebih maju dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang modern, inklusif, dan berbasis digital.

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x