H-4 Idul Fitri 1444 H, Pemkab Kutim Sidak Pasar Induk Sangatta

KUTIM – Situasi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok masyarakat kerap kali terjadi menjelang momen perayaan besar keagamaan. Khususnya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Mencegah terjadinya lonjakan harga yang signifikan, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pasar tradisional di Kutim.

Sidak dilakukan Bupati Kutim Ardiasnyah Sulaiman didampingi Wabup Kasmidi Bulang, beserta Kapolres Kutim AKBP Ronni Bonic, Dandim 0909/KTM Letkol Inf Adi Swastika, Kepala Disperindag Kutim Zaini, hingga perwakilan OPD terkait hingga Satgas Pangan lainnya.

Rombongan tersebut mendatangi dua titik pasar, yakni pasar induk Sangatta Utara dan pasar induk Sangatta Selatan, Selasa (18/4/2023).

Dalam penyampaiannya, Bupati Kutim Ardiansyah mengatakan perlu adanya peninjauan langsung di lapangan, untuk memastikan ketersediaan dan harga kebutuhan bahan pokok aman dan stabil.

“Kita tidak mau harga-harga banyak yang naik dan persediaan berkurang,” ujarnya, usai melihat langsung kondisi lapak di Pasar Sangatta.

Hasilnya, Ardiansyah memastikan kedua pasar induk di Sangatta kondisi harga terbilang normal. Pun dengan ketersedian barang juga sangat mencukupi menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.

“Nah, alhamdulillah tadi kita sudah temui para pedagang di pasar di 2 lokasi mereka katakan harga bahan pokok masih terjangkau. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh stok dan pasokan barang ke pasar cukup melimpah sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh pedagang di pasar induk sangatta untuk tidak berspekulasi menaikan harga dengan berbagai alasan tertentu. Sebab pihaknya telah memastikan kondisi harga dan ketersedian bahan pokok di Kaltim pun tidak ada yang mencolok.

Hal itu pun diperkuat dengan data yang ia terima dari laporan Kementerian Dalam Negri (Kemendagri). Bahkan pasca perayaan Idul Fitri pun harga dan ketersedian bahan pokok pun dipastikan aman.

“Sudah kita pastikan semua aman,” akunya.

Namun sambung Ardiansyah, di Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat mengalami kenaikan harga. Hanya saja tidak termasuk dalam kondisi yang perlu dikhawatirkan. “Yang jelas secara keseluruhan normal saja,” tutupnya.