(Dok. Memonesia.com)
BONTANG – Sebagai aparat penegak Perda, tugas yang diemban Satpol PP memang kebanyakan berhubungan langsung dengan masyarakat. Tak hanya disibukkan dengan razia protokol kesehatan di tempat-tempat keramaian selama penerapan PPKM di kota taman, Satpol PP juga kerap menangani persoalan Kamtibmas, utamanya kenakalan remaja.
Aduan masyarakat perihal kenakalan remaja seperti mabuk jalanan, yakni ngoteng (konsumsi obat batuk dan minuman berenergi), ngelem, dan sejenisnya kerap diterima Satpol PP. “Sudah sering kami menangani hal demikian, dibawa ke kantor dan diberikan pembinaan,” jelas PPNS Satpol PP Basri.
Namun, pengaruh lingkungan juga menurut Basri sangat berpengaruh. Untuk itu peran orangtua dalam hal pengawasan sangatlah penting. Melakukan pengawasan terhadap aktivitas yang dilakukan anak. “Walau sudah dibina, kalau tidak diawasi, tidak ada jeranya,” katanya.
Sementara untuk penindakan, aparat belum bisa melakukan itu. Mengingat, tidak aturan pasti yang mengatur soal penindakan remaja yang mabuk koteng atau ngelem. Selain itu, Satpol PP turut menangani persoalan kamtibmas lainnya seperti perselisihan antar warga. “Kami juga tindak itu remaja yang pacaran di tempat gelap, langsung kami tindak, minta identitasnya,” katanya. (adv/kominfo/mam)