KUTAI TIMUR – Wakil Ketua I DPRD Kutai Timur (Kutim) Asti Mazar meminta Pemerintah Daerah menekan penurunan angka prevalensi stunting di Kutai Timur.
Menurut Asti, penurunan angka stunting sejatinya dapat dipercepat apabila pemerintah menjadikan program-program yang bermuara pada penurunan angka stunting menjadi skala prioritas. Artinya ada keseriusan dalam menangani persoalan tersebut.
Sebab, kata dia, Pemerinta Pusat telah menarget di setiap daerah, besaran angka stunting sekala nasional mencapai 14 persen periode tahun 2024. Target tersebut, tentu membuat pemerinta harus mengambil langkah konkrit dalam menghadapi masalah itu.
“Insya Allah selagi ada kemauan, pasti ada jalan untuk capai target itu. Tinggal pihak-pihak terkait, mampu ngga capai target. Kalau saya ditanya secara pribadi, pasti optimis tercapai target (14 persen) itu,” kata dia, saat ditemui awak media di Ruang Kerjanya, Kantor DPRD Kutim, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta, Kutim, Selasa (4/6/2024).
Politisi Partai Golongan Karya itu mengungkapkan Kutim dengan dukungan anggaran yang cukup besar, tentunya pemerintah daerah bisa lebih memberikan dukungan anggaran kepada dinas terkait, agar lebih fokus dalam penurunan angka stunting.
“Kami di DPRD pasti akan dorong terus pemerintah tekan angka Stunting dan kita pasti support, bukan hanya berkaitan dengan stunting, tapi semua program yang di buat pemerintah. Nah, semua itu tergantung niat dari pemerintah,” ungkapnya.
Ia berharap dengan anggaran APBD Kutim di tahun 2024 ini yang mencapai Rp 9.1 triliun, dapat dirasakan seluruh masyarakat Kutim. Utamanya dalam program penurunan angka stunting di Kutim.
“Jadi, kalau berkaitan dengan hal itu (penurunan angka stunting), sepanjang ada niat dari pihak-pihak terkait, saya kira pasti bisa tercapai. Tinggal dikoordinasikan dengan baik,” tutupnya.(Adv).
Tidak ada komentar