MEMONESIA.COM – Bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis pertamax dan dex series di Kalimantan mengalami penurunan harga per 1 Januari 2024. Hal itu sebagai bentuk evaluasi berkala setiap tahunnya yang dilakukan Pertamina Patra Niaga.
Penyesuaian harga itu dilakukan mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar mata uang rupiah. Akibatnya penyesuaian harga terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra mengatakan kebijakan perubahan harga yang dilakukan merupakan hal wajar dan boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku, termasuk di setiap provinsi di Kalimantan.
“Sebelumnya pada Desember lalu penyesuaian harga produk BBM non subsidi, yakni Pertamina Series dan Dex Series telah dilakukan. Namun kembali terjadi penurunan harga per 1 Januari 2024 ini,” tandasnya.
Adapun rincian harga, Untuk harga Pertamax disesuaikan turun harga menjadi Rp 13.500 per liter dari Rp 13.950, Pertamax Turbo menjadi Rp 14.750 dari Rp 15.700 per liter, Dexlite menjadi Rp 14.900 dari Rp 15.900 per liter dan Pertamina Dex menjadi Rp 15.450 dari Rp 16.550 per liter.
Harga ini berlaku untuk seluruh provinsi di Kalimantan dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 7,5 persen. Penetapan harga baru ini sudah sesuai dengan formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
“Jadi, evaluasi harga sudah mengacu pada tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan perhitungannya sudah mengikuti formulasi harga dalam Kepmen ESDM, memang perubahan berkala harga BBM non subsidi akan selalu terjadi. Ini komitmen kami dalam memberitahu masyarakat bahwa harga produk BBM non subsidi Pertamina transparan terhadap tren minyak dunia,” ungkapnya..
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina Patra Niaga akan senantiasa menjaga harga BBM yang kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di perkotaan.
“Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability, bagaimana kami menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok negeri tetap dapat dilakukan dengan maksimal,” jelasnya. (redaksi)