Ambang Kepunahan? Fenomena Kemunculan Pesut di Berbagai Daerah Indonesia

Seekor pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) ditemukan mati membusuk di Perairan Anggana, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara. (Dok. BKSDA Kalimantan Timur)

MEMONESIA.COM – Warga Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, baru-baru ini dihebohkan kemunculan seekor pesut atau lumba-lumba air tawar.

Hewan dilindungi itu masuk ke sungai kecil, Desa Segati. Agar tetap terlindungi, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau segera melakukan evakuasi.

“Masyarakat setempat juga kooperatif untuk membantu tim di lapangan,” jelas kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Andri Hansen Siregar.

Dalam melakukan evakuasi pesut, pihaknya bekerjasama Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kementerian Keluatan yang ada di Pekanbaru.

Pesut ini awalnya terlihat 14 September 2020 lalu, oleh nelayan yang lagi memancing di Desa Tambak aliran sungai tersebut.

Fenomena kemunculan pesut juga terjadi di perairan Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, 20 Juli 2020. Spesies pesut Mahakam ini sangatlah unik, karena bisa menjadi salah satu indikator dari keadaan perairan atau sungai.

Pesut Mahakam adalah mamalia air (bukan ikan) yang hidup di sungai air tawar daerah tropis dan hidup dengan cara berkelompok 6-9 ekor.

Peneliti mamalia laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Sekar Mira mengatakan Pesut Mahakam sudah diambang kepunahan.

Sekar menyebut status Pesut Mahakam berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN) adalah critically endangered, satu langkah sebelum punah.

Pesut Mahakam sangat sensitif terhadap aktivitas manusia yang menimbulkan kebisingan dan gangguan. Contohnya adalah aktivitas kapal yang lalu lalang hingga alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan.

Selain itu, pertengahan tahun 2019 lalu di Bontang sempat muncul seekor lumba-lumba di perairan tempat pendaratan ikan (TPI) Tanjung Limau.

Kemunculan lumba-lumba dari laut lepas itu diperkirakan memiliki berat 60 kilogram, diameter 40 sentimeter dan panjang 3 meter.

Hal ini menyedot perhatian warga sekitar. Pasalnya lumba-lumba tersebut memberikan atraksi melompat dan mengibaskan ekornya ke air. (redaksi)