BONTANG – Hingga kini Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tidak menindaklanjuti untuk melakukan perbaikan trotoar Bontang Kuala (BK) yang sudah rusak, di Jalan Piere Tendean, Bontang Kuala, Bontang Utara.
Jajaran pemuda BK pun harus turun memperbaiki trotoar dengan menggunakan uang pribadi masing-masing, karena mereka rasa respon pemerintah lambat.
Baca juga: Jelang HUT ke-79 RI, DPRD Bontang Gelar Rapat Paripurna ke-2
Hal itu pun disoroti oleh Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam. Ia menyayangkan keputusan pemkot yang tidak jadi mengalokasikan anggaran untuk perbaikan trotoar BK pada APBD Perubahan 2024.
“Padahal belanja daerah kita sangat fantastis di anggaran perubahan ini sampai Rp 3,3 triliun. Seharusnya, pemerintah bisa mengusahakannya,” ujarnya, Senin (19/8/2024).
Menurutnya, trotoar ini sangat penting bagi masyarakat BK. Lantaran ini menjadi alternatif satu-satunya jika banjir rob melanda, yang menyebabkan jalanan terendam.
Apalagi aktivitas warga kalau pagi sangat padat, harus pergi kerja dan sekolah.Maka jik trotoar ini tidak kunjung diperbaiki, aktivitas warga sekitar akan sangat terganggu.
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, jika belum bisa mendapatkan restu dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), pemerintah bisa melakukan penanganan sementara.
“Bisa juga, pemerintah hadir melalui perusahaan atau anggaran keluarga,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Edy Prabowo mengatakan, rencana itu tidak mendapat restu dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) perwakilan Kaltim.
Baca juga: Dewan Baru Kota Bontang Diwajib Ikut Orientasi September Mendatang
“Hasil pertemuannya, BPJN kurang merekomendasikan karena material yang digunakan adalah kayu ulin dan akan dibongkar kembali. Sementara itu juga karena keterbatasan anggaran yang dialihkan ke IKN,” jelasnya.
Selain itu, Jalan Piere Tendean, Kelurahan Bontang Kuala sudah menjadi program prioritas yang dicanangkan oleh BPJN di 2025. Ia menjelaskan, jalan itu nantinya akan dinaikkan, sebagai upaya agar jalan bisa diakses ketika banjir melanda. Oleh karena itu, trotoar Bontang Kuala tidak termasuk dalam prioritas.