KUTIM – Maraknya situs website ataupun aplikasi judi online yang tersebar di dunia digital menimbulkan kekhawatiran Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman. Pasalnya melalui situs atau aplikasi itu rawan terjadinya kejahatan digital, seperti peretasan (hack).
“Judi online salah satu kejahatan siber maka ini perlu keamanan. Jangan sampai nanti di-hack masuk iklan apa segala macam kita tidak sadar,” ucapnya, saat menghadiri Sosialisasi Keamanan Jaringan dan Persandian di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Senin (23/10/2023).
Bupati Ardiansyah Sulaiman mengingatkan bahwa ketika terlibat dalam judi online, ada kemungkinan data pribadi dan keuangan dapat diakses oleh pihak yang tidak sah jika tidak dijaga dengan baik.
Meskipun Bupati Ardiansyah Sulaiman mengaku tidak memiliki pengetahuan teknis yang mendalam tentang keamanan siber, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Dedy Cahyadi, Kepala Laboratorium Aplikasi Internet Unmul. Mereka membahas masalah judi online, yang saat itu sedang marak dan mencari solusi untuk mengatasi potensi ancaman.
“Alhamdulillah sampai saat ini dari hasil pemantauan menunjukkan Kutim masih aman dari judi online, jelasnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kutim ini mengingatkan bahwa orang tua perlu lebih waspada terhadap pengaruh judi online terhadap anak di bawah umur.
“Orang tua harus lebih berhati-hati dan aktif dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka di lingkungan digital yang penuh dengan berbagai media yang dapat memengaruhi mereka,” pesannya.
Acara sosialisasi tersebut melibatkan operator-operator yang bertanggung jawab atas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya keamanan siber di lingkungan pemerintahan daerah.
No Comments