SK Kurikulum Double Track Segera Terbit, Disdikbud Kaltim Siapkan Payung Hukum

KALTIM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) terkait penerapan kurikulum Double Track.

Hal tersebut dilakukan guna menjalankan pembelajaran sesuai kurikulum merdeka yang berbasis karakter, termasuk memastikan pengembangan keterampilan para lulusan yang tidak mampu melanjutkan hingga ke perguruan tinggi.

Baca Juga : Penerapan ANKB, Disdikbud Kaltim Fokus Persoalan Fasilitas Teknologi di Daerah 3T

Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan mengatakan pihaknya sedang menyusun payung hukum, penerapan double track. Sehingga nantinya sistem pembelajaran yang menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini, akan dituangkan dalam bentuk peraturan gubernur (pergub).

Pada kesempatan itu, Kurniawan juga memastikan pihaknya tidak tinggal diam selagi tim efektif bekerja. Sebab saat ini pihaknya memastikan bakal membuat Surat Keputusan (SK), untuk menunjuk sekolah-sekolah piloting atau percontohan. Sebab sistem double track ini memang tergolong baru diterapkan di Provinsi Kaltim.

“SK akan segera kami terbitkan tapi memang tidak banyak, mungkin sekitar 10 atau 20 sekolah yang menjadi piloting,” ujar Kurniawan.

Untuk diketahui, berdasarkan panduan dari kurikulum merdeka, menggunakan beberapa karakteristik. Pertama yaitu pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill dan karakter, sesuai profil pelajar Pancasila.

Kedua fokus kepada materi esensial sehingga ada waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar, antara lain literasi dan numerasi. Ketiga fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik.

Kurniawan menegaskan, sekolah-sekolah yang diprioritaskan menjadi percontohan berada di daerah 3T (terluar, terjauh, terdalam).

Baca Juga : Sukseskan Program Double Track, Disdikbud Kaltim Gandeng ITS Surabaya

Sehingga para guru, sebut Kurniawan, yang mewakili daerah tersebut akan mendapatkan pembekalan dari ITS, yang sebelumnya sudah melakukan perjanjian kerja sama (PKS) pada September lalu.

“Dengan menggandeng ITS, diharapkan bisa memberikan pembekalan kepada para guru untuk mengimplementasikan kurikulum ini kepada siswanya, jadi trainer of trainer,” pungkasnya. (adv/disdikbudkaltim/oc)