KUTIM – Seluruh hewan kurban yang dijual untuk kebutuhan Iduladha nanti dipastikan terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Pasalnya, tim dari Bidang Peternakan dan Tim Kesehatan Hewan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim telah mengecek kelayakan hewan kurban di titik penjualan sapi maupun rumah potong hewan.
“Langsung mengecek jumlah hewannya, nama penjual atau pedagang, lokasi tempat penjualan dan asal hewan kurban. Kemudian dilakukan pemeriksaan kondisi fisik kesehatan hewan kurban secara umum,” terang Kabid Bidang Peternakan dan Tim Kesehatan Hewan drh Kurniawan.
Setelah dinyatakan sehat, petugas menyerahkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) kepada pedagang tersebut. Dan dipastikan tidak ada sapi yang menunjukkan gejala PMK.
“Tim Keswan sudah dibekali bagaimana mendeteksi gejala PMK pada hewan kurban. Secara umum pemeriksaan dilakukan pada kuku dan mulut. Termasuk cara hewan berdiri dan berjalan, untuk mendeteksi apakah hewan pincang atau tidak,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, banyak sapi lokal yang diperdagangkan. Tidak sedikit pula yang didatangkan dari luar Kutim. Di antaranya berasal dari Sinjai, Bone, Kupang, dan Halmahera Utara. Adapun pemeriksaan, meliputi SKKH dari daerah asal maupun dari karantina.
“Termasuk memastikan sapi yang didatangkan sudah melalui tes terhadap penyakit brucellosis, jembrana, dan PMK,” ungkapnya.
Sebelumnya, jumlah hewan kurban di Kutim dipastikan akan meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu. Dokter hewan DTPHP Kutim Cut Meutia mengatakan, jika tahun lalu hewan kurban yang tersebar di 18 kecamatan, yakni sapi 1.696 ekor, kambing 409, dan domba 1 ekor. Diyakininya tahun ini akan meningkat signifikan.
Kendati demikian, pihaknya masih berupaya melaksanakan vaksinasi PMK untuk sapi yang diproduksi peternak lokal di Kutim. Tujuannya agar terbentuk imunitas atau kekebalan terhadap PMK. Bahkan, pihaknya sudah memberikan suntikan vaksin dosis pertama kepada 7 ribu sapi, dari target 15 ribu.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DTPHP Kutim, Antonius Kurniawan Dewantoro mengatakan senada. Dia memastikan pihaknya juga akan melakukan tes antemortem atau tes kesehatan hewan sebelum disembelih. “Dua hingga satu pekan menjelang Iduladha, seperti biasa akan melakukan tes antemortem di masjid-masjid. Termasuk saat hari H,” ucapnya.