Dapat Restu dari Pemkab, Perumdam TTB Kutim Bentuk Unit Khusus Produksi Air Minum Kemasan

KUTIM – Rencana Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tuah Benua (TTB) Kutai Timur (Kutim) yang akan mengembangkan rencana bisnis produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pascakunjungan ke pabrik pengolahan AMDK Ayo (Air Yogja) milik Perumda PDAM Tirtamarta Pemerintah Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (11/5/2023) lalu.

Orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut menjelaskan bahwa ide dan pembahasan rencana bisnis dimaksud sudah tercetus sejak setahun lalu. Agar Perumdam TTB bisa menindaklanjuti satu peluang rencana bisnis. Salah satunya air minum dalam kemasan yang bisa langsung bisa dikonsumsi.

“Alhamdulilah kami bisa mengunjungi pabrikasi milik Perumda PDAM Tirtamarta milik Pemkot Yogyakarta. Investasinya (AMDK) saya kita sangat lunak, tidak membutuhkan dana (modal) yang sangat besar,” kata Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman didampingi Direktur Utama (Dirut) Perumdam TTB Kutim Suparjan dan jajarannya.

Ardiansyah optimis Perumdam TTB Kutim bisa merealisasikan rencana bisnis tersebut dalam satu atau dua tahun ini. Untuk itu dia meminta agar Dirut Perumdam TTB Kutim untuk segera melakukan rapat rencana bisnis sebagai tindak lanjut.

“Air baku kita cukup untuk memberikan daya dukung, mata air di Sekerat hingga embung yang ada,” ujar Ardiansyah.

Menanggapi dukungan dari Pemkab Kutim terkait rencana bisnis jajarannya, Dirut Perumdam TTB Kutim Suparjan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak pemerintah.

Suparjan menegaskan, sesuai arahan Bupati Kutim berkaitan dengan rencana pembangunan unit usaha bisnis Perumdam TTB Kutim yakni AMDK, pada intinya pihaknya siap. Melaksanakan program atau rencana bisnis dimaksud. Karena inisiasinya sudah dimulai sejak setahun yang lalu. Menurutnya dari tahapan yang sudah direncanakan akan ada percepatan. Dari hasil rapat rencana bisnis dilanjutkan ke perubahan hingga pelaksanaan.

“Dalam waktu paling lama dua tahun insyaAllah akan terwujud. Air baku dan kesiapan teknis juga sudah mendukung,” kata Suparjan. (kopi3)