79 IKM Gulung Tikar karena Covid-19, 22 Pekerja Diberhentikan

Ilustrasi

BONTANG – Merebaknya wabah corona virus disease (Covid-19) tak sedikit pendapatan pengusaha industri kecil menengah (IKM) menurun, bahkan gulung tikar. Berdasarkan data Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (DKUKMP) Bontang terdapat 79 IKM yang telah melaporkan diri karena turunnya omset yang didapat.

“Pendaftaran dilakukan dengan pengisian formulir pendataan sendiri secara online. Kami masih menunggu data lagi, karena ada beberapa pelaku IKM belum memasukan data,” jelas Rosianton Herlambang, Kepala Bidang Industri DKUKMP Bontang.

Rosianton menyampaikan, program secara online dan manual ini digagas Pusat. Data dari Bontang digunakan untuk bahan pengambilan kebijakan Pemprov dalam mengatasi dampak virus corona bagi dunia usaha IKM saat melanda dan usai Covid-19.

Tujuan pendataan sebagai data IKM yang terdampak Covid-19. Mulai dari mengalami penurunan produksi dan penjualan produk omzet jualan. Sampai karyawan di-PHK. “Sampai saat ini sudah ada kisaran 79 IKM. Tapi angka ini bisa bertambah,” jelas Rosianton.

Sedangkan untuk data pegawai yang dikeluarkan karena turunnya laba pendapatan terdapat 22 orang. Dia mengatakan, belum dapat memberikan jumlah persen. Pasalnya, verifikasi dan data terus masih terus masuk.

Pendataan IKM ini bukan untuk acuan data calon penerima bantuan Rp 500 ribu dari Pemkot Bontang. Data ini, kata dia, sebagai tindak lanjut imbauan Pemprov Kaltim. “Ini beda ya. Ini instruksi pemprov. Soal dapat atau tidak bantuan dari Pemkot, saya belum bisa bicara banyak. Sebab, itu sudah ranah Wali Kota,” beber dia. (*)