BONTANG – Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang Abdul Malik kembali menyoroti persoalan banjir di Kota Taman. Politikus Partai Keadilan Sejahterah itu meminta pemerintah segera menuntaskan masterplan.
Menurutnya, banjir yang terjadi disebabkan karena dua hal, yakni banjir rob dan banjir kiriman. “Tadi malam hujannya tidak deras, tapi tetap banjir. Artinya air sungai meluap kiriman dari hulu,” ujarnya, Kamis (03/11).
Upaya penanggulangan banjir menurutnya harus segera dilakukan, seperti normalisasi rutin drainase dan sungai yang kurang mampu menampung debit air dari hulu. Ia dan anggota Komisi III lainnya akan terus memelototi perampungan masterplan.
“Karena daya tampung sungai yang tidak muat, jadinya air meluap. Kalau masterplan sudah selesai, pembahasan Raperda Penanggulangan Banjir bisa lanjut dibahas, bahkan bisa segera diterapkan,” tuturnya.
Baca Juga : Komisi III DPRD Bontang Soroti Pembangunan Turap Sungai di Gunung Elai
Pria pemurah senyum itu menyampaikan, salah satu isi Raperda Penanggulangan Banjir tersebut yakni memuat terkait mekanisme penanganan hingga sistem penganggaran banjir.
“Jangan sampai anggaran penanggulangan banjir untuk tahun depan nanti tidak maksimal, karena Raperda yang disusun belum selesai, akibat penyusunan Masterplan banjir dari pemerintah belum rampung,” imbuhnya.
Persoalan banjir memang masih menjadi PR besar pemerintah Kota Bontang. Bencana yang kerap meresahkan masyarakat tersebut hingga kini masih kerap datang kala hujan deras. Tak tanggung-tanggung, biasanya merendam 3 hingga 4 kelurahan. (adv/dh)