Perubahan Lokasi Tari Jepen, Strategi Demi Kelancaran BCC 2024

Kepala Disdikbud Kota Bontang, Bambang Cipto Muyo. Foto (sa/memonesia)

BONTANG – Perayaan Bontang City Carnival (BCC) tahun ini akan menghadirkan pertunjukan Tari Jepen yang melibatkan ribuan penari. Belajar dari tahun lalu, acara yang digelar di lapangan Bontang Lestari mengalami perubahan besar.

Lokasi acara kini dipindahkan ke pusat kota, sebuah langkah yang diambil demi mengatasi berbagai kendala logistik dan transportasi. Sebab, tahun lalu banyak kendala yang dihadapi saat persiapan pertunjukan dimulai.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono, memaparkan alasan utama di balik keputusan tersebut. “Masalah logistik menjadi perhatian serius. Membawa 2.300 penari ke Bontang Lestari membutuhkan koordinasi transportasi yang kompleks. Oleh karena itu, kami memilih lokasi yang lebih terjangkau dan strategis,” ujar Bambang, Rabu (9/10/2024).

Walaupun lokasi berubah, antusiasme terhadap penampilan Tari Jepen tidak berkurang. Kini, tarian tradisional ini akan menjadi bagian dari pembukaan Bontang City Carnaval (BCC), yang memang selalu menjadi daya tarik besar dalam rangkaian perayaan HUT Kota Bontang. Dengan acara dipindahkan ke pusat kota, panitia berharap agar lebih banyak masyarakat dapat menikmati pertunjukan budaya ini.

“Kami ingin semua warga Bontang merasakan kemeriahan acara ini tanpa hambatan transportasi. Pusat kota memang lebih ideal untuk memastikan acara berjalan lancar,” jelas Bambang. Rute parade para penari juga telah disesuaikan, dimulai dari Jalan Awang Long hingga simpang tiga Ramayana di Jalan R Suprapto.

Sebelumnya, para penari direncanakan akan diangkut menggunakan bus ke Bontang Lestari, yang cukup jauh dari pusat keramaian kota. Dengan perubahan lokasi ini, ribuan penari kini dapat berkumpul dan bergerak di area yang lebih mudah diakses. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan dan mempermudah logistik bagi semua pihak yang terlibat.

“Penonton juga akan lebih nyaman menikmati pertunjukan di pusat kota. Kami ingin memastikan semua orang bisa merayakan HUT Kota Bontang dengan semangat dan tanpa kendala besar,” tambah Bambang.

Meski lokasi acara berubah, konsep utama Tari Jepen tetap dipertahankan. Formasi dan koreografi tidak mengalami perubahan besar. Para penari sudah menjalani latihan intensif untuk mempersiapkan penampilan mereka, dan mereka siap memberikan pertunjukan terbaik.

“Tidak ada perubahan dalam koreografi. Segala persiapan sudah matang, hanya lokasinya saja yang menyesuaikan,” kata Bambang. Tari Jepen tetap menjadi elemen penting dalam perayaan ini, bukan sekadar hiburan, tetapi juga upaya pelestarian budaya lokal.

Sebagai tarian tradisional yang berakar pada budaya Melayu, Tari Jepen memiliki makna penting bagi warga Bontang. Disdikbud ingin memastikan bahwa warisan budaya ini terus hidup dan dikenal oleh generasi muda. Oleh sebab itu, penampilan Tari Jepen dalam HUT Kota Bontang adalah simbol dari upaya menjaga identitas budaya.

“Acara ini bukan hanya soal perayaan, tapi juga bentuk komitmen kami dalam melestarikan budaya Bontang,” tegas Bambang. Pihak Disdikbud berharap, dengan dipindahkannya lokasi, masyarakat akan semakin antusias dan terlibat dalam perayaan ini.

Keputusan pemindahan lokasi pun disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk warga yang tinggal di sekitar area tersebut. Mereka menyambut perubahan ini dengan antusias, senang bisa menyaksikan pertunjukan budaya dari dekat tanpa harus bepergian jauh.

“Kami berharap semua bisa menikmati kemeriahan HUT Kota Bontang ini dengan mudah. Kami telah memikirkan semua aspek agar acara berlangsung tanpa hambatan,” kata Bambang, menutup keterangannya.

Dengan Tari Jepen sebagai simbol persatuan dan pelestarian budaya, perayaan HUT ke-25 Kota Bontang diharapkan menjadi momen yang berkesan, penuh warna, dan meriah.