KUTAI TIMUR – Persikutim United resmi menjadi satu-satunya klub perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlaga di Liga 3 Nusantara musim 2025/2026. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers peluncuran tim oleh Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, Selasa (1/7/2025) malam.
“Alhamdulillah, manajemen telah memastikan bahwa Kutim akan menjadi satu-satunya wakil Kaltim di Liga 3 Nusantara,” kata Ardiansyah.
Bupati menegaskan bahwa keikutsertaan Persikutim United dalam Liga 3 adalah awal dari babak baru sepak bola di Kutai Timur. Ia melihat sepak bola sebagai kekuatan pemersatu dan sarana mengangkat martabat daerah di panggung nasional.
“Sepak bola itu soal kebersamaan dan kebanggaan. Kita ingin masyarakat Kutim mendukung penuh klub ini, karena mereka kini membawa nama kita di level nasional,” imbuhnya.
Keikutsertaan Persikutim di Liga 3 Nusantara bukan proses yang mudah. Manajer Persikutim, Pandi Widiarto mengatakan langkah akuisisi NZR Sumbersari menjadi Persikutim United merupakan keputusan yang tepat, ini juga terobosan cerdas yang mempercepat akselerasi tim menuju kompetisi profesional.
“Setelah konferensi PSSI pada 4 Juni lalu, Persikutim United resmi mengambil alih NZR Sumbersari dan mendapatkan slot sah di Liga 3 musim 2025/2026,” ujar Pandi.
NZR Sumbersari sendiri adalah klub asal Malang, yang sebelumnya berlaga di Liga 3 Jawa Timur. Melalui akuisisi ini, identitas klub sepenuhnya berganti menjadi Persikutim United, yang kini bermarkas di Stadion Kudungga, Sangatta – Kutai Timur.
“Kami bukan sekadar ganti nama. Ini transformasi total. Kami bawa semangat baru dari Kutai Timur, dengan ambisi besar: menembus Liga 2, bahkan jika Allah mengizinkan, melangkah ke Liga 1,” tegas Pandi.
Dengan status sebagai satu-satunya wakil dari Kaltim, manajemen menyatakan kesiapannya untuk bersaing serius di Liga 3. Persikutim United tak ingin sekadar tampil, tetapi menargetkan hasil maksimal di setiap laga.
Dalam waktu dekat, manajemen akan merilis nama-nama pemain dan pelatih yang akan memperkuat skuad. Stadion Kudungga Sangatta pun resmi menjadi kandang utama mereka selama musim berlangsung.
Pemerintah daerah juga menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pembinaan talenta lokal agar Kutai Timur tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku utama dalam geliat sepak bola nasional.
Tidak ada komentar